Mengintip Privasi Anak (2)

By nova.id, Kamis, 22 Desember 2011 | 10:09 WIB
Mengintip Privasi Anak 2 (nova.id)

Dinginkan Kepala

Jika cara tadi tidak kunjung membuahkan hasil, mencari tahu melalui hal-hal pribadi jadi bisa dipahami. Namun sebelumnya Anda harus siap mengetahui hal-hal yang selama ini mungkin disembunyikan oleh Si Buah Hati.

Bisa saja Anda menemukan tulisan bahwa dia mulai menyukai lawan jenis, bermusuhan dengan teman, atau mengeluh tentang cara Anda memperlakukannya. Maka pastikan niat Anda "mengintip" rahasia adalah untuk mengetahui perkembangan anak dan membantu kesulitannya. Bukan untuk mencari-cari kesalahan yang ia lakukan tanpa sepengetahuan Anda. Intinya, apapun yang ditemukan dari ruang personalnya, sikapi dengan kepala dingin.

Akui juga bahwa Anda telah mengintervensi ruang pribadinya, lalu lindungi rahasianya. Jangan sampai rahasia atau isi diary ­Si Kecil dijadikan bulan-bulanan atau sindiran. Ingat tujuan Anda yaitu mengetahui perkembangan anak dan kesulitan yang ia hadapi untuk dibantu penyelesaiannya. Maka cari waktu yang tepat untuk berbincang dengan Si Kecil untuk membicarakan masalah yang ia sembunyikan.

"Kadang mengatakannya membutuhkan strategi, jadi tidak usah langsung ke poinnya. Bisa juga dibahas dalam rapat keluarga, berisi ayah, ibu, dan anak, untuk membahasnya dengan jelas," tambah Nina.

Memupuk Keterbukaan

"Memang sulit menjadi ibu sekaligus teman untuk anak, tapi jika komunikasi dipelihara dari kecil, maka tidak akan sulit menjaga keterbukaan dan kepercayaan anak pada kita," ujar Nina. Jadi, bagaimana agar anak bersikap terbuka? Berikut tipsnya:1 Diskusi ringan mengenai kehidupan sekolah, teman-teman, dan pergaulan menjadi menu harian antara anak dan orangtua.2 Jangan lupa kontak mata yang menunjukkan kasih sayang dan sikap tidak mudah menghakimi agar anak nyaman.3 Jangan menjatuhkan harga diri anak di depan umum. Ketika dia merasa malu karena perlakuan Anda, bisa-bisa anak tidak ingin Anda berhubungan dengan teman-teman sebayanya.4 Buat kesepakatan-kesepakatan yang beralasan. Misalnya, beri ia ruang personal dengan kesepakatan tertentu.5 Dengan saling menghormati dan berbagi privasi, hubungan anak dan orangtua bisa lebih dekat dan sehat.

Annelis Brilian