Menjadi Pasangan Yang Lebih Baik

By nova.id, Jumat, 29 April 2011 | 17:03 WIB
Menjadi Pasangan Yang Lebih Baik (nova.id)

Selama ini Anda pastilah sudah berusaha menjadi pasangan yang baik bagi suami/istri tercinta. Tapi tak ada salahnya menguatkan aspek-aspek berikut dalam hidup perkawinan Anda agar bisa menjadi pasangan yang lebih baik.

* Bersikap romantis.

Romantisme bukan cuma milik pasangan yang tengah berpacaran atau baru menikmati indahnya bulan madu. Melainkan juga harus senantiasa mewarnai kebersamaan suami istri yang telah bertahun-tahun menikah. Coba, deh, amati. Kalau perkawinan tengah berada di ambang kehancuran, minimnya romantisme di antara suami istri menjadi salah satu ciri khas. Jadi, usahakanlah untuk senantiasa bersikap romantis pada pasangan.

* Jangan meremehkan diri sendiri.

Begitu Anda meremehkan diri sendiri, bukankah itu berarti Anda pun telah mengingkari hal-hal positif dalam diri pasangan? Kalau benak Anda cuma dipenuhi keragu-raguan apakah Anda pantas menjadi istri/suaminya, bagaimana mungkin Anda bisa berorientasi pada hal-hal positif yang akan membuat Anda benar-benar tertantang untuk menunjukkan potensi terbaik?

* Utamakan kejujuran.

Tak akan pernah ada perkawinan yang mampu bertahan lama bila dibangun dengan pondasi berupa kebohongan demi kebohongan. Kalaupun pasangan tak tahu mengenai hal ini, jauh di lubuk hati Anda pun pasti tersiksa didera perasaan bersalah telah membohonginya. Ketidaknyamanan ini tentu akan berdampak pada hubungan Anda sebagai suami istri.

* Jangan semata-mata "mengejar" kebahagiaan pasangan.

Coba hitung berapa kali Anda merasa harus mengerjakan sesuatu hanya karena ingin membahagiakan pasangan? Bagaimana perasaan Anda sendiri saat itu? Cukup tersiksa bukan? Kalau cara seperti ini yang Anda pakai untuk berkompromi dengan diri sendiri, sebetulnya setiap kali itu pula keping demi keping cinta Anda padanya akan mati. Bukankah jauh lebih nyaman berterus terang mengatakan apa adanya? Atau bagaimana kalau malah mengerjakannya bersama-sama? Pasti lebih menyenangkan, lo!

* Jangan egois.

Ujud keegoisan ini bisa macam-macam. Termasuk memaksa pasangan mengerjakan sesuatu yang Anda tahu ia tak bakal suka mengerjakannya.

* Jangan membesar-besarkan kesalahan pasangan.