Meningitis, Gejala & Deteksinya

By nova.id, Selasa, 19 Februari 2013 | 04:37 WIB
Meningitis Gejala Deteksinya (nova.id)

Artis cantik Ashanti dikabarkan menderita radang selaput otak atau biasa disebut meningitis. Sebelumnya, tak diketahui tanda-tanda penyakit ini ada padanya, karena istri Anang Hermansyah ini dikenal sangat sehat dan enerjik. Sebenarnya, seperti apa tanda dan gejala awal dari radang selaput otak itu? Ternyata, peradangan pada meningitis dapat dimulai secara tiba-tiba (acute) atau berkembang secara bertahap (subacute). Inilah mungkin yang membuat Si Penderitanya tidak menyadari penyakit ini menyerang tubuhnya. Benjamin Park, MD, petugas medis bagian Mycotic Diseases Branch di Centers for Disease Control (CDC) mengatakan, perkembangan infeksi tiap orang sangat berbeda.

Jika disebabkan bakteri dan virus, meningitis dapat berkembang dalam hitungan jam. Sedangkan pada jamur, "Itu merayap pada Anda," terang Park. Tergantung jenis virus, bakteri, atau jamur yang menyerang, serta kondisi kekebalan tubuh orang tersebut.

Meningitis pada orang dewasa ditandai dengan demam tinggi, sakit kepala, dan leher kaku, kadang-kadang dengan sakit otot. Mual, muntah, dan gejala lain juga dapat terjadi. Pengobatan dengan antibiotik biasanya efektif melawan infeksi.

Gejala lainnya adalah perasaan sedih, tidak merasa nyaman berada di tempat terang, mudah mengantuk atau kesulitan, merasa bingung, dan perubahan mental lainnya.

Atau jika Anda menemukan ruam kemerahan atau keunguan pada kulit yang tidak berubah warna saat ditekan, bisa jadi itu tanda dari keracunan darah.

Sedangkan tanda-tanda yang kerap terjadi pada bayi adalah bayi menangis merintih, ada titik yang menonjol dan tegang di beberapa bagian tubuhnya, bayi membuat gerakan kaku atau menghentak-hentak, iritabilitas, bernapas dengan cepat, lesu atau kantuk yang berlebihan, kulit berjerawat, pucat atau biru, serta menggigil atau dingin pada tangan dan kakinya.

Pada beberapa kasus, seringkali dokter salah mendiagnosa gangguan ini sebagai gangguan stroke. Dikarenakan beberapa pasien datang dalam kondisi kesulitan bicara dan kesulitan menyeimbangkan tubuh atau berjalan.

Diagnosa biasanya dilakukan dengan pemeriksaan dan tes laboratorium yang dinamakan Lumbal Pungsi atau Spinal Tap. Selama prosedur, daerah belakang disuntikkan dengan obat bius, dan jarum menyelinap di antara dua tulang di tulang belakang untuk mendapatkan sampel kecil dari cairan tulang belakang.

Analisis Lab akan membantu menentukan jenis tertentu meningitis yang Anda miliki, apakah bakteri, virus, atau jamur. Sampel, urin darah, dan cairan dari hidung atau telinga juga dapat diambil.

Cairan biasanya jernih, sehingga jika yang muncul berawan dan mengandung sel darah putih, kemungkinan Anda memiliki meningitis. Karena penyakit ini dapat berkembang sangat cepat, pengobatan bisa dimulai segera, bahkan sebelum hasil tes diketahui.

Ester Sondang