Mayat Tanpa Kepala Diduga Korban AirAsia Terdampar di Majene

By nova.id, Jumat, 30 Januari 2015 | 10:02 WIB
Mayat Tanpa Kepala Diduga Korban AirAsia Terdampar di Majene (nova.id)

TabloidNova.com - Sesosok mayat tanpa kepala diduga korban AirAsia ditemukan warga di Pantai Sirindu, Kecamatan Pamboang, Majene, Sulawesi Barat, Kamis malam (29/1/2015), sekitar pukul 22.30 wita. Dengan demikian, sejak operasi pencarian yang dilakukan tim Basarnas bersama warga tiga hari sebelumnya, telah ditemukan empat mayat.

Wakil Bupati Majene, Fahmi Massiara mengatakan, upaya pencarian jenazah korban kecelakaan pesawat yang terbang dari Surabaya menuju Singapura itu, dilakukan tim gabungan bersama warga Kecamatan Sirindu.

Selain menemukan empat mayat, warga dan aparat juga mengumpulkan puluhan serpihan yang diduga milik AirAsia. Diduga jenazah dan bangkai pesawat tersebut terseret gelombang dari perairan Kalimantan hingga ke Perairan Majene. "Upaya pencarian korban akan terus digencarkan," kata Fahmi Massira.

Kemudian, sesosok jenazah yang sudah tak berbentuk juga ditemukan warga Desa Soreang, Kecamatan Banggae, Majene, Sulawesi Barat, Jumat (30/1/2015) pagi.

Mayat yang sudah terlihat tulang-belulangnya ini pun diduga sebagai jasad korban AirAsia. Jenazah yang belum diketahui jenis kelaminnya ini langsung dievakuasi tim Basarnas ke RSUD Majene untuk dikremasi, sebelum dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Sulselbar di Makassar.

Ini adalah jenazah kelima yang ditemukan, dan diduga sebagai korban AirAsia. Tiga jenazah lainnya ditemukan sudah tak utuh dan tanpa batok kepala, sementara dua lainnya dikenali karena identitas korban yang ditemukan bersama korban. Jenazah yang ditemukan tim sebagian telah dikirim ke Makassar sebelum diteruskan ke Surabaya untuk diotopsi oleh tim DVI Mabes Polri di Surabaya.

Petugas yang melakukan identifikasi korban kesulitan mengenali korban. Selain karena badannya sudah tak berbentuk dan tinggal tulang terbungkus pakaian, petugas juga tak menemukan identitas di saku celana korban.

"Kita sulit mengenali idnetitas korban karena fisiknya sudah tidak utuh. Petugas juga tak menemukan identitas yang dibawa korban," ujar Muh Rizal, Koordinator tim SAR.

Tim Basarnas yang melibatkan aparat TNI-Polri, Basarnas, PMI Perhubungan, Kelautan dan warga hingga kini masih terus melakukan upaya penyisiran Pantai Majene.

Kompas.com/Junaedi