Sama halnya dengan antidepresan, juga dapat menyebabkan efek samping. Misalnya saja, meningkatkan nafsu makan dan berat badan, mual, diare atau sembelit, sakit kepala, menurunnya gairah seks, insomnia, perasaan gelisah, mulut kering, penglihatan kabur, dan kelelahan dan kantuk, dan masih banyak lagi. Tapi kabar baiknya, efek samping ini tidak berlaku pada semua jenis antidepresan dan tergantung pada kondisi Si Pemakainya juga.
Efek samping ini juga tidak berlangsung lama. Jika orang yang menderita depresi mengkonsumsi obat yang sama selama beberapa minggu, ia bisa kebal dengan efek samping tersebut. Jika tidak, ada baiknya Anda meminta dokter Anda untuk mengubah obat atau dosisnya. Cara lain dalam mengatasinya adalah dengan mencari tahu bagaimana mengelola efek samping sehingga tidak lagi terlalu mengganggu aktivitas Anda.
Yang pasti, jangan hentikan pengobatan Anda agar depresi tidak semakin parah. Penghentian obat hanya bisa dilakukan jika mengalami efek samping yang serius, seperti nyeri dada, bibir bengkak, kesulitan menelan, atau reaksi alergi serius. Itu pun harus dengan persetujuan dokter. Yang harus diperhatikan saat Anda mengkonsumsi antidepresan: - Pastikan dokter tahu tentang masalah kesehatan Anda yang lainnya agar ia tahu apakah obat yang akan dipengaruhinya bisa mempengaruhi penyakit Anda yang lain atau tidak.- Katakan kepada dokter jika ada obat-obatan lain yang sedang Anda konsumsi secara teratur untuk menghindari interaksi obat yang berbahaya. Misalnya, vitamin dan herbal.- Jangan mengkonsumsi obat lain tanpa berbicara dengan dokter terlebih dahulu. Itu berlaku juga pada obat umum seperti aspirin, vitamin, dan herbal.- Jangan minum alkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang. Ester Sondang