"Program tahunan 'Kota Terang Philips LED' ini adalah cara Philips menghubungkan inovasi pencahayaan terintegrasi kami dan kemitraan dengan pemerintah setempat untuk menyinari ikon kota dan mendukung masyarakat untuk menggunakan solusi energi yang berkelanjutan," tukas Ryan Tirta Yudhistira, Director of Marketing Management, Philips Lighting Consumer, PT Philips Indonesia.
Kota Terang Philips LED juga melaksanakan serangkaian Roundtable Kota Layak Huni (Livable Cities) yang dimulai pada 2013, dimana Philips berkolaborasi dengan pihak pemerintah terkait, akademisi, asosiasi profesional dan sektor swasta untuk mendiskusikan solusi membuat perkotaan di Indonesia menjadi lebih aman, inklusif dan berkelanjutan.
"Di Philips, kami membangun kemitraan dengan komunitas-komunitas yang berpikir kedepan untuk memahami perspektif penduduk kota dari suatu komunitas dan bertujuan untuk membuat rekomendasi bagaimana membuat perkotaan kita lebih hemat energi - dengan jalanan yang lebih terang, aman, serta penyinaran ikon kota yang menimbulkan rasa bangga dalam masyarakatnya," imbuh Ryan.
Ditambah, tahun ini Philips bermitra dengan Asosiasi Chief Engineers (ACE) dan Building Engineers Association (BEA) Indonesia untuk mendukung 1.000 chief engineers di Indonesia dalam membangun infrastruktur yang berkelanjutan. Menurut Colliers Indonesia, sekitar 40 persen biaya operasional gedung berasal dari peralatan dimana pencahayaan menjadi kontributor signifikan.
Sebelumnya, pada tahun 2013 kemarin, program Kota Terang Philips LED telah menyinari ikon kota di Jakarta, Surabaya, Palembang, Bali dan Yogyakarta. Program ini merupakan bagian besar dari misi Philips untuk meningkatkan kehidupan melalui inovasi yang bermakna.
Edwin