Jika Anda tidak cukup tidur tujuh atau delapan jam (sebagaimana direkomendasikan para ahli) di malam hari, berikut sembilan alasan sebaiknya Anda mulai cukup tidur malam ini.
1. Kesehatan Lebih Baik. Mencukupi kebutuhan tidur tidak akan merugikan ketahanan tubuh terhadap penyakit. Beberapa penelitian juga, mengaitkan kurang tidur dengan masalah kesehatan serius seperti penyakit jantung, serangan jantung, diabetes dan obesitas.
Dalam banyak kasus, risiko kesehatan dari kurangnya waktu tidur cenderung mulai dirasakan secara serius setelah bertahun-tahun. Sayangnya, ini tak selalu benar adanya. Sebuah penelitian mensimulasikan dampak dari gangguan pola tidur pada 10 pekerja shift berusia muda. Setelah 4 hari, 3 dari mereka mengalami peningkatan kadar gula darah yang dapat dikualifikasikan sebagai pra-diabetes.
2. Seks Lebih Baik. Menurut sebuah poling yang dilakukan the National Sleep Foundation, lebih dari 26% orang mengalami gangguan kehidupan seksual karena merasa terlalu kurang tidur. Ada sebuah bukti jika pada pria, kurangnya tidur dapat dikaitkan dengan rendahnya kadar testosteron. Kendati sifat dari kaitan tersebut belum dapat dipastikan.
Selanjutnya, kurang porsi tidur dapat berdampak pada kehidupan percintaan dan hasrat seksual juga. "Jika Anda berusia 28 tahun yang kekurang tiduran hingga tertidur ketika menonton bioskop, ini bukan pertanda baik," ungkap Ronald Kramer, MD, juru bicara the American Academy of Sleep Medicine dan spesialis di the Colorado Sleep Disorder Center, Englewood, Colorado.
3. Kurangi Nyeri. Jika Anda menderita nyeri kronis atau akut (seperti akibat trauma kecelakaan, Red.), tidur cukup dapat mengurangi nyeri yang dirasakan. Banyak penelitian menunjukkan adanya kaitan antara kurang tidur dan ambang nyeri yang lebih rendah. Sayangnya, saat Anda kesakitan juga kerap menjadi sulit tidur.
Para peneliti menemukan, kecukupan tidur dapat menjadi obat tersendiri bagi rasa nyeri. Jika nyeri membuat Anda terjaga di malam hari, cobalah kombinasi beberapa obat pereda nyeri agar dapat membantu tidur lebih baik.
4. Mengurangi Risiko Cedera. Tidur cukup juga dapat mengurangi risiko keceakaan. Kurang tidur kerap dikaitkan dengan banyak kejadian kecelakaan, misal, kecelakaan pesawat ulang-alik Challenger dan pembumian Exxon Valdez. The Institute of Medicine memperkirakan satu dari lima kecelakaan mobil di AS disebabkan oleh pengemudi yang mengantuk. Dan, sekitar 1 juta kecelakaan pertahun terjadi di Amerika Serikat.
"Banyak kecelakaan dapat terjadi jika Anda kekurang tiduran," ungkap Jodi A. Mindell, PhD, profesor psikologi di Universitas St. Joseph, Philadelphia dan penulis Sleep Deprived No More."Saat kurang tidur, Anda dapat saja celaka dalam perjalanan jauh, atau jatuh dari tangga, atau tersayat saat memotong sayuran, dan sebagainya. Kecelakaan-kecelakaan seperti itu bisa berkonsekuensi serius," ungkapnya lagi.
5. Suasana Hati Lebih Baik. Cukup tidur juga bisa memberikan suasana hati yang lebih cerah. Sebaliknya, kurang tidur dan kekurang tiduran akan membuat Anda lebih rewel dan kurang cukup kesadaran. Bukan hanya itu, "Kurang tidur berdampak pada regulasi emosional," ungkap Mindell. "Ketika Anda terlalu kurang tidur, Anda cenderung lepas kontrol hingga dapat membentak atasan, menangis tersedu-sedu, maupun tertawa tanpa terkontrol," tambahnya.
6. Berat Badan Lebih Baik. Mendapat cukup tidur dapat membantu mempertahankan berat badan. Dan sebaliknya, kurang tidur dapat membuat risiko mengalami peningkatan berat badan seiring berjalannya waktu. Mengapa? Ini adalah bagian dari masalah perilaku. Jika terlalu letih,Anda cenderung kekurangan energi untuk pergi jogging maupun memasak makanan yang lebih sehat. Kemudian, pilihan jatuh pada gaya hidup yang kurang sehat seperti makanan instan dan kurang aktivitas.
Di sisi lain, secara psikologis, saat kurang tidur juga mempengaruhi hormon leptin. Hormon ini sangat berperan membuat Anda merasa kenyang. Saat Anda kurang tidur, kadar hormon ini juga akan kurang. Akibatnya, orang yang kurang tidur menjadi lebih mudah lapar. Merekapun menjadi lebih mudah mengidam makanan tinggi kalori dan lemak.
7. Pikiran Lebih Jernih. Apakah Anda kerap terbangun setelah tidur tak berkualitas, merasa pusing dan mudah bingung, sepertinya otak jadi melambat. "Kurang tidur juga dapat berdampak pada kemampuan berpikir," ungkap Mindell. "Kurang tidur juga mengganggu kemampuan kognitif, perhatian juga pembuatan keputusan Anda,"tambahnya.
Penelitian telah membuktikan, orang-orang yang kurang tidur memiliki kemampuan pemecahan masalah logika dan matematika secara substansial buruk dibanding orang yang cukup tidur. "Mereka juga kerap membuat kesalahan yang konyol, seperti, tak sengaja meninggalkan kunci di atas kulkas," ujar Mindell.
8. Kemampuan Ingatan Lebih Baik. Kurang tidur dapat menjadi penyebab utama seseorang kerap lupa. Sebuah penelitian menunjukkan, selama orang tidur otak mengalami proses dan konsolidasi memori (ingatan) dari sehari yang sudah dilalui. Jika Anda kurang tidur, ingatan-ingatan tersebut tak akan tersimpan dengan baik bahkan dapat hilang.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan kurang tidur meningkatkan kekacauan dalam penyimpanan ingatan. Dalam beberapa percobaan, orang-orang yang diminta menyebutkan sejumlah kata. Pada beberapa responden yang kurang tidur, mereka justru mengingat kata-kata yang belum pernah didengar sebelumnya.
9. Imunitas Lebih Baik. Konon, seseorang yang cukup tidur dapat mengurangi risiko terkena flu. Dalam sebuah penelitian pendahulu, dilakukan uji pada 150 orang dengan kebiasaan tidur yang dimonitor. Kemudian mereka dipaparkan dengan virus flu.
Ditemukan, pada orang-orang yang tidur selama 7 jam di malam hari atau kurang, berisiko 3 kali lipat terkena flu dibanding mereka yang tidur selama 8 jam. Kendati demikian, dibutuhkan penelitian tambahan untuk menunjukkan korelasi hipotesa ini. Namun tak ada salahnya Anda mulai memenuhi kebutuhan tidur 8 jam mulai sekarang.
Laili/ dari berbagai sumber