Perhatikan Kebersihan Buah
Jangan sekali-kali memberikan buah yang belum dicuci kepada bayi/anak, karena ada pestisida dan bakterinya. "Dengan dicuci lebih dulu, pestisida dan bakterinya ikut terbuang," jelas Deddy.
Untuk buah yang kulitnya harus dikupas, cara mencucinya bisa setelah ataupun sebelum kulitnya dikupas. Toh, kandungan vitaminnya tetap ada dalam buahnya.
Tentunya, sebelum makan buah, tangan anak juga harus dicuci bersih lebih dulu. Begitu pun tangan ibu/pengasuh kala hendak menyuapi pisang yang dikerok kepada bayi. Termasuk sendoknya juga harus bersih.
Masalah higiene dan sanitasi buah ini, tutur Deddy, harus diperhatikan benar. Kalau tidak, dikhawatirkan ada bakteri coli yang dapat menyebabkan diare. Ini bisa membahayakan kesehatan anak. "Adanya diare membuat usus tak bisa menyerap zat gizi lagi. Akibatnya nanti anak jadi kurang vitamin, protein, mineral. Akhirnya, daya tahan tubuh jadi lemah, anak mudah terkena infeksi. Perkembangan fisik dan kecerdasannya pun jadi kurang," tutur Deddy.
Buah Kalengan
Buah kaleng, menurut Deddy, bisa diberikan pada usia anak dan cukup aman dikonsumsi. Cuma, bila dalam kalengan, beberapa vitamin bisa rusak, misal, vitamin C. Umumnya, pengusaha akan menambahkan lagi kadar vitamin C-nya hingga jumlahnya di-recover atau kembali pada asalnya.
Namun jangan beri sari buah yang dijual di pasaran, karena tak bagus untuk dikonsumsi anak. "Bisa saja, kan, sari buah ini cuma sirup, bukan sari buah asli?" ujar Deddy. Jikapun ingin membeli, perhatikan benar kandungannya.
Penyimpanan Buah
Ada beberapa buah yang bisa disimpan dalam kulkas, tapi ada juga yang tidak. Pisang, misal, lebih tepat tak disimpan di kulkas, "Biasanya pisang tahan sampai 4 hari," kata Deddy.
Untuk penyimpanan di kulkas, seperti apel dan jeruk, bisa tahan hingga 1 bulan. Namun itu pun tergantung dari seberapa sering buka-tutup kulkas. Jika terlalu sering, tentu takkan tahan selama itu.
Dedeh Kurniasih/nakita