Dari hasil penelitian mengungkapkan, 93 persen para pemuda memiliki gangguan mental serius dalam hidupnya, seperti, depresi (43 persen), post-traumatic stress disorder (35.5 persen) bahkan menderita psikosis atau gila (21,5 persen).
Sementara anak-anak muda yang dirumahkan, presentasenya sekitar 2,2 persen menderita depresi, 4,7 persen menderita post-traumatic stress disorder dan 0,2 persen psikosis.
Lebih mengkhawatirkan lagi, 80 persen dari kelompok studi juga menderita dua atau lebih gangguan kesehatan mental lain.
Temuan ini dipresentasikan Kamis (6/9) pada konferensi British Psychological Society oleh Kate Hodgson, yang mengatakan: "Orang-orang muda dengan pengalaman baru menjadi tunawisma tampaknya sangat rentan terhadap gangguan kejiwaan."
Mengidentifikasi perbedaan-perbedaan anak-anak muda tunawisma berdasarkan pengalamannya, akan membantu target layanan dukungan dan lama tinggal di tempat tinggal sementara.
Saat ini, sekitar 80.000 anak muda menjadi tunawisma setiap tahunnya di Inggris, menurut angka dari homelessness charity Centrepoint.
Laili/dari berbagai sumber