Booster Seat
Bentuknya ada yang menyerupai kursi atau semacam bantal, yang berfungsi meninggikan posisi anak agar pandangannya bisa tetap fokus ke depan dan menghindari jerat tali seat belt di leher anak. Kursi ini diperuntukan untuk anak usia 9-14 tahun, tergantung berat badan (biasanya 15-36 kg) dan tinggi badan anak (bial Si Kecil sudah bisa duduk di samping kemudi). Jika penglihatan Si Kecil tak terganggu oleh dashboard mobil, berarti anak Anda sudah tak perlu lagi menggunakan booster seat ini.
Child Seat
Kursi ini digunakan untuk balita hingga anak berusia 11 tahun (berat sekitar 10-25 kg). Diletakkan di kursi penumpang bagian belakang. Kisaran harganya Rp 1-2 juta.
Infant Seat atau Baby Seat
Pada prinsipnya, anak-anak harus ditempatkan di kursi/jok penumpang bagian belakang (sesuai standar keselamatan internasional). Untuk bayi baru lahir hingga berat 13 kg, biasaya menggunakan infant seat/baby seat (bentuknya hampir menyerupai boks bayi) atau baby carrier (biasanya ada pada stroller dengan travel system) yang diikatkan ke sabuk pengaman (primary restraint system) jok mobil. Harganya sekitar Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta.
Alasan mengapa Si Kecil tidak diletakkan di kursi penumpang depan (samping kemudi) adalah agar terhindar dari pecahan kantung udara (airbag) jika kecelakaan sampai terjadi (secondary restraint system). Ledakan airbag dapat menghancurkan wajah dan tubuh anak.
Secara fisik, airbag sangat berat. Kecepatan ledakannya bisa mencapai 250 km/jam. Airbag didesain untuk meledak di depan, dimana sesaat kemudian baru menerima wajah/tubuh penumpang, setelah sebelumnya tubuh ditahan oleh seat belt.
Ester Sondang