Beberapa mitos kadangkala menjadi benar karena sudah terbiasa atau sering mendengarnya. Padahal, bisa jadi karena tidak mengetahui faktanya, mitos tersebut menjadi salah diterapkan. Ada baiknya memahami dengan saksama beberapa mitos fakta puasa di bawah ini. Kali ini dr. Florentina R Wahjuni, CQ.Phy., CHt., Ahli Kesehatan Holistik Medis dari RS Meilia Cibubur membahas beberapa mitos dan fakta tentang puasa.
1. Ibu Menyusui tidak boleh berpuasa Fakta: Puasa tidak memengaruhi kualitas ASI. “Tubuh manusia sangat pintar karena bisa melakukan kompensasi dalam keadaan apa pun asalkan tidak berlebihan. Yang dikhawatirkan pada ibu menyusui adalah rasa haus dan mengalami dehidrasi.” Lakukan: Bagi ibu menyusui sangatlah penting menjaga kesehatan saat puasa. Mereka harus memerhatikan kebutuhan vitamin, cairan, elektrolit, nutrisi, protein. Seperti dalam sehari harus minum 8 gelas air. Bisa dibagi mulai dari bangun tidur minum 2 gelas, makan sahur minum 2 gelas, buka puasa minum 1 gelas, saat makan malam 2 gelas, dan sebelum tidur 1 gelas. Selain itu, lanjut ibu dua anak ini, ”Tetap memerhatikan kualitas asupan gizi. Kalori yang dibutuhkan dalam sehari mencapai 700 kalori tambahan atau setidaknya 500 kalori. Jangan kebanyakan karbohidrat atau makanan manis. Konsumsi daun katuk agar produksi ASI tetap lancar.”
2. Ibu Hamil Tetap Berpuasa Fakta: Ibu hamil tetap bisa berpuasa asal memerhatikan nutrisi dan tercukupi selama sahur dan berbuka. Bagi kehamilan di triwulan pertama jika masih mual sebaiknya jangan berpuasa dulu. Tapi, kalau mualnya sudah teratasi dan tidak mengganggu kehamilan, boleh saja berpuasa. Lakukan: Selama sahur jangan makan asal kenyang saja, misalnya, hanya dengan mi. “Pikirkan kesehatan sang bayi apalagi di triwulan pertama sudah ada pembentukan sel otak. Seperti halnya untuk ibu menyusui, ibu hamil juga membutuhkan vitamin, cairan, elektrolit, protein, jangan berlebihan lemak dan karbohidrat.”
3. Selama puasa tidak perlu berolahraga karena akan membuat tubuh lemas Fakta: Jika selama berpuasa hanya berdiam diri tentu saja waktu akan berjalan lama. Begitu juga dengan kadar gula darah lebih cepat turun karena sel-sel tubuh tidak beraktivitas. Akibatnya, oksigen tidak masuk ke sel-sel tubuh sehingga tubuh loyo dan tidak bertenaga. Lakukan: Olahraga dengan intensitas ringan sampai sedang. “Jangan melakukan olahraga berat atau setelah sahur karena akan memicu dehidrasi. Sebaiknya olahraga dilakukan setengah jam sebelum berbuka. ” Caranya, dengan mencari kegiatan olahraga yang menyenangkan, seperti bersama-sama dengan grup, jangan lakukan sendirian. “Lakukan semua kegiatan tersebut dengan perasaan gembira. Suasana hati yang bahagia membuat waktu akan lebih cepat berjalan.”
4. Saat berbuka minuman dingin agar cepat segar Fakta: Sebenarnya dalam keseharian tidak dianjurkan minum minuman dingin saat buka puasa. Tubuh butuh waktu atau menyeimbangkan suhu air dulu agar bisa diserap ke sel. “Sehari-hari saja tidak dianjurkan apalagi saat puasa karena suhu tubuh cenderung menghangat dari biasanya. Bayangkan saja selama hampir 12 jam tidak diisi air, tiba-tiba langsung diisi minuman dingin.” Lakukan: Minumlah dengan air putih yang agak hangat karena bisa langsung diserap ke sel. “Jangan berbuka dengan minuman dingin apalagi dibarengi dengan makanan lemak, seperti kolak pisang. Itulah yang bisa menyebabkan kegemukan. Sebaiknya tidak berbuka dengan minum kopi karena akan merangsang pengeluaran cairan tubuh.”
5. Tidak sahur tidak masalah Fakta: Makan pagi atau sarapan saja penting untuk membangun metabolisme dan kecukupan oksigen di pagi hari sehingga bisa beraktivitas. “Apalagi sahur, karena setelah itu tidak ada makanan lagi yang dikonsumsi sampai waktunya berbuka.” Memang ada orang mencukupi sahur hanya dengan susu, tapi tidak semua bisa seperti itu karena ketahanan tubuhnya berbeda-beda. Selain penting, sahur bisa mengumpulkan semua keluarga sehingga hubungan dengan keluarga bertambah akrab satu sama lain. Lakukan: “Besarnya porsi yang dibutuhkan sama seperti sarapan, tetap ada daging sebagai protein, sayur, buah, karbohidrat. Jangan makan makanan yang berminyak karena dikhawatirkan memengaruhi tenggorokan.”
6. Orang lanjut usia tidak boleh berpuasa Fakta: Berapa batasan usia orang lanjut usia itu? “Setiap orang tentu saja kondisinya akan berbeda-beda. Ada yang usia 60 tahun lebih lemah daripada orang usia 70 tahun. Semuanya sangat tergantung dari pola hidup, pola pikir, dan aktivitas yang dilakukan. Jadi, usia bukan patokan orang lanjut usia tidak boleh berpuasa.” Lakukan: Yang penting lakukan pemeriksaan apakah ada penyakit yang membahayakan. Jika pun ada segera konsultasikan ke dokter apakah boleh melakukan puasa atau tidak.
7. Puasa dapat menurunkan berat badan Fakta: Puasa sangat bisa dilakukan sebagai program diet yang bagus. “Namun, hati-hati saat berbuka puasa, perhatikan makanan berbukanya seperti apa. Jika makannya banyak dan berlebihan, yang terjadi bukannya berkurang berat badannya, malah bertambah gemuk.” Lakukan: Jangan terlalu banyak makanan berkalori karena cenderung menjadi lemak yang membuat tubuh menjadi gemuk seperti makanan bersantan, manis, atau karbohidrat tinggi. Sebaiknya makan buah, sayur, daging tanpa lemak, hindari santan.
8. Puasa bisa menyembuhkan berbagai penyakit Fakta: Puasa dapat menyembuhkan penyakit hipertensi, mag, asam urat, diabetes. “Tapi, sangat tergantung dengan disiplin orangnya. Misalnya, sudah tahu menderita asam urat sebaiknya jangan makan daging berlemak, santan, kacang-kacangan, sayuran warna hijau tua. Atau, makan kambing guling saat berbuka.” Lakukan: Puasa adalah sebagai program detoksifikasi. “Jika sebelumnya pencernaan hampir tidak pernah istirahat dengan nyaman, saat berpuasa apalagi sebulan membuat pencernaan mendapatkan kekuatannya kembali. Jadi, saat berbuka jangan jor-joran.”
9. Berbukalah dengan yang manis Fakta: Tergantung seberapa banyak makanan manis tersebut dikonsumsi. Pada saat puasa kadar gula darah cenderung menurun. Jika berbuka dengan kolak pisang atau cendol maka lambung akan kaget karena makanan tersebut mengandung lemak, gula, dan karbohidrat tinggi. Hati-hati bagi penderita diabetes, bisa-bisa terjadi lonjakan gula darah. Lakukan: “Berbukalah dengan segelas air putih hangat dulu untuk memberi peringatan pada sistem tubuh. Kemudian dilanjutkan dengan sebutir kurma karena kandungan gulanya tinggi tapi lambat dicerna. Setelah itu bebas mau mengonsumsi makanan lain.”
Jangan setiap hari makan makanan bersantan, sesekali selingi dengan jus buah alami yang tidak memakai gula tambahan. “Hati-hati bagi penderita mag organik, diabetes yang tidak terkontrol, penyakit jantung, asam urat yang butuh perhatian khusus, dan ibu hamil yang harus bedrest.”
Noverita K. Waldan, Foto: Getty Images