2. Rumah harus berventilasi cukup dengan mempertimbangkan luas ruangan. Misalnya, ruangan berukuran 3x3 m, ventilasinya minimal berukuran 1 m persegi. Selain itu rumah harus dilengkapi dengan tempat atau jalan masuk sinar matahari.
3. Kamar tidur tak boleh menghadap ke bagian depan atau ke jalan, karena akan memudahkan masuknya kotoran atau debu dari luar. Sebaiknya kamar anak terletak dan menghadap ke bagian belakang rumah.
4. Dapur jangan berdekatan dengan kamar tidur, apalagi kamar tidur anak. Sebab hampir setiap saat dapur mengeluarkan polusi. Karena itu sebaiknya dapur dilengkapi dengan exhaust atau memperbanyak ventilasi.
5. Kamar mandi tak boleh bersatu dengan kamar tidur. Sebab, kotoran dari kamar mandi akan mudah masuk ke kamar tidur yang terbawa kaki, kendati sudah disediakan keset. Sebaiknya kamar mandi menggunakan shower. Jika terlanjur memakai bak, beri penutup agar tidak menjadi sarang nyamuk.
6. Loteng rumah harus diberi ventilasi agar udara di dalam loteng bisa bersirkulasi, sehingga rumah pun tak akan terlalu panas. Atap rumah pun sebaiknya dilapisi atau terbuat dari bahan yang dapat memantulkan panas, dan harus benar-benar tertutup rapat sehingga debu tidak dapat tembus ke bawah/ruangan. Juga hindari pemakaian plafon dari kapur, semisal eternit. "Sebab eternit mengandung dust kapur yang dapat mengiritasi paru-paru dan jalan pernapasan."
7. Permukaan dinding sebaiknya dibuat licin. Selain agar debu tak bersarang, juga aman bagi anak balita. Minimal mereka tak akan tergores saat sedang bermain-main. Gunakan cat yang aman dari segi kesehatan. Karena ada beberapa jenis cat mengeluarkan uap yang dapat membahayakan kesehatan tubuh. "Zat-zat kimia akan terhirup saat cat itu menguap. Akibatnya dapat mengiritasi paru-paru."
8. Sumber air dan septik tank minimal berjarak 6 meter.
9. Yang terakhir, idealnya ada satu ruangan yang benar-benar higienis untuk tempat bermain si kecil. Sebab anak-anak masih sangat rentan dan rapuh terhadap penyakit.