Selagi usia masih di kisaran 25-40 tahunan, sangat mungkin hubungan intim tak jadi masalah bagi pasangan istri yang usianya terpaut cukup jauh. Namun tak bisa dipungkiri ini akan jadi masalah ketika istri memasuki masa pramenopause-menopause, yakni di usia sekitar 50 tahunan.
Bisa dimaklumi karena hasrat seksual suami masih menggebu-gebu sementara istri sudah mulai ogah-ogahan memberi respons seksual karena secara biologis hasrat seksualnya menurun drastis. Ketidakseimbangan ini tentu akan memengaruhi relasi suami istri.
Mengatasinya: Cari jalan tengah yang sama-sama memuaskan kedua belah pihak. Kalau sebelumnya seminggu 3-4 kali, turunkan frekuensinya menjadi 1-2 kali seminggu. Dengan demikian, hasrat suami masih bisa terpuaskan, sementara istri pun masih bisa menikmati tanpa harus merasa terkuras habis-habisan.
Bukankah dengan rajin menjaga stamina lewat olahraga teratur dan pola makan yang sehat, siapa pun bisa diharapkan siap tempur di tempat tidur. Yang pasti, jalin terus komunikasi secara intensif agar kedua belah pihak bisa semakin memahami kondisi masing-masing.