Tabloidnova.com - Lama tak terdengar namanya, mantan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara TB Silalahi, tiba-tiba muncul bersama novel terbarunya yang diadaptasi ke dalam film bergenre drama berjudul sama, "ToBa Dreams".
Kendati ada beberapa kesamaan karakter dan kondisi yang dikisahkan dalam novel dan film dengan kehidupan pribadinya, namun TB Silalahi mengatakan, novel dan film berjudul sama ini bukanlah biografi sepenuhnya tentang dirinya.
"Ini bukan cerita tentang biografi saya, tapi memang karakter dan jiwa saya sebagai anak asli Batak Toba ada di sosok Sersan Tebe sebagai tokoh sentral di novel dan film ini, selain anaknya, Ronggur, yang berkonflik dengan ayahnya. Termasuk karakter istri saya yang orang Jawa juga tergambar di novel dan film lewat Kristin, istri Sersan Tebe," ungkap TB Silalahi soal novel yang ditulisnya.
Dalam film besutan sutradara Benni Setiawan ini, ternyata TB Silalahi juga bertindak sebagai co-sutradara dan konsultan budaya Batak Toba selama proses syuting berjalan. "Sewaktu saya disodori nama-nama pemainnya, saya yakin setelah ada nama Mathias Muchus dan Jajang C Noer ikut main. Mereka aktor dan aktris jaminan mutu," kata TB Silalahi dalam jumpa pers sebelum gala premier ToBa Dreams, Kamis (16/4) malam.
Namun TB Silalahi sempat ragu ketika sosok Ronggur diperankan oleh Vino. "Soalnya saya belum terlalu kenal siapa Vino. Tapi setelah saya tonton sekitar tiga film Vino sebelumbya, saya yakin anak muda ini bisa menghidupkan sosok Ronggur dengan baik. Dan hasilnya memang luar biasa. Semua pemain film ini luar biasa hebat-hebat. Saya puas lihat hasilnya,malah istri saya menangis waktu nonton film ini," papar TB Silalahi lagi.
Di film ini dikisahkan Sersan Tebe yang sudah pensiun dari TNI Angkatan Darat. Kemudian memboyong keluarganya tinggal di kampung halamannya di Danau Toba, Balige, Sumatera Utara, sebab gaji pensiunan tentara tak cukup untuk biaya hidup di Jakarta.
"Lewat film ini saya ingin menggugah pemerintah untuk lebih memerhatikan para pensiunan tentara agar hidupnya lebih sejahtera. Karena kebanyakan dari mereka tidak bisa hidup lebih sejahtera setelah pensiun, terutama bagi tentara yang berpangkat rendah," ujar TB Silalahi.
Selain itu, TB juga ingin 'menyentil' pemerintah daerah Sumatera Utara untuk mau lebih memerhatikan kondisi alam Danau Toba untuk dijadikan sebagai lokasi wisata bagi wisatawan mancanegara.
"Soalnya selama ini lingkungan di Danau Toba masih kurang terawat, padahal alamnya indah luar biasa. Danau Toba, kan, danau terbesar di dunia dan dianggap sebuah keajaiban alam yang harus dirawat dan dijaga, termasuk mendapat perhatian lebih dari pemerintah setempat."
Selebihnya, lanjut TB Silalahi, ia ingin menyadarkan para keluarga di Indonesia mengenai pentingnya membangun kehangatan di dalam keluarga agar orangtua dan anak terjalin hubungan yang harmonis. "Banyak pesan moral yang bisa ditangkap dari film ini, terutama bagi para generasi muda Indonesia agar tidak terjerumus narkoba termasuk selalu menghargai perbedaan yang ada melalui toleransi beragama," pungkas TB Silalahi.
Intan Y. Septiani/Tabloidnoav.com