Pencegahan Lebih Penting
Dalam standar medis dunia, terdapat tiga bahan aktif penting yang ada di dalam antiseptik yang diakui, yaitu Chlorhexidine Gluconate, Benzalkonium Chloride, dan Benzyl Alcohol. Zat aktif ini dapat memberikan perlindungan selama enam jam terhadap setidaknya bakteri, virus, jamur, dan parasit, serta memungkinkan untuk diaplikasikan terhadap berbagai tempat sumber kuman seperti tangan, luka, dan peralatan.
"Chlorhexidine Gluconate adalah bahan kimia pembunuh kuman yang sensitif untuk semua jenis kuman, berefek mematikan dan melemahkan pergerakan kuman," jelas Hanny. Sementara penambahan Benzalkonium Chloride dan Benzyl Alcohol berfungsi untuk meningkatkan potensi dan mengurangi reaksi iritasi pada penggunaannya. Saat ini, sebagian besar produk antiseptik di pasar mengandung satu atau lebih campuran zat tersebut. "Mana yang terbaik? Semua baik, tergantung tujuannya. Yang penting, gunakan saat diperlukan saja," jelas Hanny.
Hati-Hati Hipersensitif
Meski antiseptik bisa dibilang tidak mempunyai efek samping, namun tetap harus diwaspadai kemungkinan efeknya pada orang yang hipersensitif. "Bagaimanapun juga, antiseptik, kan, terbuat dari bahan-bahan kimia. Dan, ada orang yang sangat sensitif terhadap bahan-bahan ini,"ujar Hanny.
Pada level khusus, bisa jadi antiseptik memang tidak menimbulkan efek apa pun. Namun, pada orang yang hipersensitif, konsentrasi minimal pun sudah bisa menimbulkan efek. "Kalau ada rasa tidak enak sehabis mengaplikasikan antiseptik di kulit, seperti rasa panas, tertusuk, atau muncul ruam merah, sebaiknya segera hentikan penggunaan dan pergi ke dokter," tambah Hanny.
Yang jelas, pencegahan jauh lebih penting. "Budaya mencuci tangan adalah budaya utama yang harus diterapkan, khususnya pada anak-anak. Seusai melakukan kegiatan, segera cuci tangan," kata Hanny menegaskan.
Hasto Prianggoro