CARA MENYUNAT
Lantas, bagaimana sunat dilakukan? Cara paling aman dengan membebaskan perlengketan antara preputium dengan glans penis. Selanjutnya kulit yang berlebih ini dipotong melingkar sejajar dengan dasar dari glans penis. Kemudian perdarahan dihentikan dan kulit luar serta dalam dilekatkan kembali lewat penjahitan.
Berdasarkan caranya yang demikian, di kalangan medis sunat dikenal dengan istilah sirkumsisi. Efek samping sunat antara lain perdarahan, infeksi, hematom atau pembengkakan. Apabila preputium dan glans penis tidak dibebaskan terlebih dulu dari perlengketan, maka glans penis dapat ikut terpotong. Untuk mengurangi nyeri, sunat dilakukan dengan pembiusan. Ada dua cara pembiusan, bius lokal dan total.
Pada bius lokal, anak merasakan sakit sekitar 1 jam setelah suntikan diberikan; efek obat bius tersebut hilang. Sedangkan bius total anak akan merasakan sakit setelah dia tersadar. "Biasanya dokter sudah mengantisipasi dengan memberikan obat anti sakit lewat dubur sebelum dia tersadar."
Sunat baru bisa dilakukan bila anak dalam keadaan sehat; tidak batuk, pilek, atau demam. Beberapa jam sebelum sunat, anak harus puasa terlebih dulu karena akan diberikan obat bius. Sebagai prosedur awal, anak melakukan pemeriksaan darah rutin di laboratorium.
ANAK BISA REWEL
Wajar bila kemudian anak rewel saat akan disunat. Yang penting Bapak-Ibu jangan senewen, tapi tetap tenang dalam menghadapi si kecil. "Toh, rewelnya bukan karena sakit, kok, Bu. Lebih karena perasaan kurang nyaman setelah pembiusan dan berada di tempat yang asing dan berbeda dengan suasana rumah."
Karena itu, Bapak-Ibu dan seluruh keluarga harus mendukung si kecil dengan banyak menghiburnya. Pada anak yang sudah dapat diajak berkomunikasi, misalnya, Dina usia 4-5 tahun, beri tahu proses sunat tidak menyakitkan. "Bisa dengan mengatakan padanya, 'kamu hanya mengisap udara dalam sungkup, tidur dan waktu bangun ternyata sunat sudah selesai. Enggak sakit dan cuma sebentar, kok,'" tutur Supriadi memberi contoh.
Pada keadaan normal, proses penyembuhan sunat berlangsung antara 5-7 hari. Malah, ada juga yang baru tiga hari sudah kering. Hal ini bisa terjadi asalkan perawatan sesudah sunat benar-benar dilakukan. Misal, orang tua benar-benar menjaga agar lukanya makin lama makin kering, jangan justru malah basah kembali agar terhindar dari infeksi.
Nah, untuk menjaga supaya tidak timbul infeksi setelah sunat, maka di daerah jahitan dibalut dengan kasa steril yang dibubuhi antiseptik. Bila balutan sedikit kena air kencing, biasanya tidak apa-apa. Sesudah anak kencing, kepala penis dapat dibersihkan secara pelan-pelan dan hati-hati dengan kasa basah. Nah, selama perawatan dilakukan dengan benar, tak lama lagi Ibu-Bapak akan segera melihatnya bermain-main kembali bersama teman-temannya.
Riesnawiati/Artha Ariadina