Cara Jana Parengkuan Ajarkan Disiplin Pada Anak

By nova.id, Selasa, 14 April 2015 | 21:28 WIB
Cara Jana Parengkuan Ajarkan Disiplin Pada Anak (nova.id)

Tabloidnova.com - Ada banyak cara yang dapat dilakukan orangtua untuk mengajari anak-anaknya berdisiplin dan mandiri. Namun pasangan selebriti Jana dan Erwin Parengkuan, memiliki cara yang untuk menerapkan disiplin pada anak.

Lantas apa yang Jana dan Erwin terapkan kepada keempat anak mereka? "Sejak menikah dengan Erwin, saya yang semula sama sekali enggak bisa masak, jadi berubah sangat suka masak. Nah, makanya saya juga ingin menularkan kesukaan turun ke dapur ini kepada anak-anak kami," kata Jana.

Awalnya memang agak sulit, apalagi ketiga anak tertua Jana adalah laki-laki. Oleh sebagian kalangan, memasak masih dianggap sebagai 'pekerjaan' perempuan. "Padahal di zaman sekarang enggak begitu. Coba saja lihat, saat ini para chef ternama di dunia dan Indonesia justru kebanyakan laki-laki," papar Jana.

Alasan itu jugalah yang kemudian Jana lontarkan kepada anak-anaknya agar secara perlahan mau turun ke dapur, memegang alat masak, dan kemudian berkreasi membuat masakan atau kue. "Saya dan Erwin memang enggak memaksa anak-anak harus bisa masak. Tapi minimal mereka tahu dan bisa bagaimana memasak dengan cara yang baik dan benar."

Apalagi Jana percaya, pengetahuan dasar di dapur ini akan sangat berguna bagi anak-anaknya kelak ketika mereka sudah dewasa. "Saya dan Erwin percaya, memasak bisa membuat anak-anak lebih disiplin, mandiri, sekaligus kreatif."

Untuk melatih kedisiplinan dan kemandirian, Jana biasanya akan meminta anak-anaknya menyiapkan meja dan peralatan makan beberapa saat sebelum waktunya makan bersama. Tak hanya itu, Jana pun akan membiasakan anak-anaknya menyantap makanan yang hanya tersedia di atas meja makan dan tidak memanjakannya dengan sengaja mendadak membelikan makanan yang diinginkan anak-anaknya.

"Lebih dari itu, memasak juga bisa bikin anak-anak kreatif. Misalnya, anak saya jadi suka menata makananya sendiri di atas piring dengan cantik, padahal hanya untuk makan sehari-hari. Itu, kan, sama saja mengasah kreativitas anak. Selain itu, kami sebagai orangtua jadi makin dekat hubungannya dengan anak-anak ketika memasak bersama," tutur Jana mengenai banyaknya dampak positif dari memasak dan beraktivitas di dapur.

Intinya, lanjut Jana, agar anak mau turun ke dapur perlu diberi contoh konkrit oleh orangtuanya sambil diberikan arahan agar si kecil dapat menggunakan alat masak dengan benar dan mengolah makanan dengan cara yang sehat dan aman.

"Anak keduaku laki-laki, sempat enggan masuk dapur lagi karena diledek teman perempuannya, 'Ngapain laki-laki masak?' Saya sarankan saja agar teman perempuannya datang ke rumah dan disuguhi masakannya. Akhirnya anak saya malah dipuji jago masak dan akhirnya jadi percaya diri. Malah sekarang teman perempuannya jadi sering main ke rumah dan memuji masakannya," papar Jana sambil tersenyum.

Intan Y. Septiani/Tabloidnova.com

FOTO: INTAN Y. SEPTIANI/NOVA