* Terapkan disiplin secara konsisten pada anak. Dengan demikian, anak tahu kapan waktu bermainnya habis karena harus makan, mandi, tidur, dan lainnya. Konsistensi membuat anak terbiasa dengan jadwal sehari-hari. Bahkan, jam biologisnya pun akan terpola dan memberikan peringatan jika waktunya tiba. Contoh, karena setiap pukul 14.00 dibiasakan tidur siang, maka meski asyik bermain di sekitar jam tersebut anak akan lelah dan mengantuk, kemudian mengajak kita tidur.
* Hindari sikap mengancam atau memarahi saat meminta anak berdisiplin soal waktu. Ciptakan ajakan-ajakan yang kreatif dan menyenangkan agar ia mau mengikuti kita.
* Ajukan hal-hal menarik agar anak mau melakukan rutinitasnya. Umpama, agar selera makannya timbul, tanya menu apa yang ingin disantapnya. Gunakan perlengkapan makan yang menarik.
* Jika anak sedang bermain dengan mobil atau bebek-bebekannya, katakan, "Eh, mobilnya sudah kecapekan dan kotor, kita ajak dia mandi yuk!" Atau, "Tuh, bebeknya sudah mengantuk dan mau bobo dulu!" Biasanya anak akan terbujuk oleh ajakan seperti itu.
* Jika anak belum mau beranjak, buatlah kesepakatan jeda waktu yang tidak terlalu lama. Misal, "Kalau begitu, 15 menit lagi kita makan, ya. Nanti kalau Mama ke sini berarti sudah waktunya makan." 15 menit kemudian katakan, "Ayo, ini sudah lima belas menit, Sayang. Makananmu sudah menunggu. Kita makan, yuk!"
* Jangan terlalu kaku. Sikap fleksibel akan membuat anak lebih mudah bekerja sama. Jika anak belum selesai dengan aktivitasnya, tunggulah sampai selesai. Setelah itu ingatkan dia untuk melakukan tugas rutinnya.
* Jika anak masih bersikeras main, katakan dengan tegas tapi lembut, "Sekarang waktunya mandi, ayo ke kamar mandi! Badanmu bau dan gatal kalau tidak mandi." Anak juga perlu tahu konsekuensi yang menunggunya jika sampai meninggalkan tugas rutin.Saepul