Wempy Dyocta Koto Jabat CEO ISIC Indonesia

By nova.id, Selasa, 25 Juni 2013 | 00:11 WIB
Wempy Dyocta Koto Jabat CEO ISIC Indonesia (nova.id)

Wempy Dyocta Koto Jabat CEO ISIC Indonesia (nova.id)

"Foto: Dok Pri "

Dalam rilis yang diterima tabloidnova.com, sebagai CEO ISIC Indonesia, Wempy Dyocta Koto, yang ditunjuk langsung oleh PBB merasa senang menjadi bagian dari ISIC Indonesia. "Saya bangga menjadi bagian dari ISIC Indonesia dan siap memberikan yang terbaik bagi members ISIC Indonesia. Saya juga akan terus mengembangkan dan memperkenalkan ISIC ke komunitas pendidikan dengan menjalin beberapa kerjasama yang menguntungkan," kata pria kelahiran 14 Oktober 1976 ini.

Nama Wempy memang tak asing lagi di kalangan para mahasiswa Indonesia karena ia sering kali diminta sebagai dosen tamu di berbagai Universitas yang ada di seluruh Indonesia. Pengusaha muda yang  sukses menangani berbagai brand besar seperti American Express, Sony, Nokia, Citigroup, Samsung, SAP, LG Electronics, Palm, Lenova, BP, dan Microsoft ini telah siap dan menyusun berbagai strategi untuk memajukan ISIC Indonesia. Tak heran dengan prestasi yang diraihnya baru-baru ini Wempy juga menerima penghargaan dari APEA 2013 Indonesia dalam kategori "Most Promising Enterpreuner".

Di Indonesia, ISIC bernaung dibawah PT Alive Indonesia yang merupakan satu-satunya Licensed Authority (LA) di Indonesia yang berhak mengembangkan, menerbitkan dan membina kerjasama dengan pihak terkait. ISIC Indonesia juga berfungsi menjadi wadah gaul siswa dan kaum muda karena memiliki lebih dari 40.000 keuntungan.

ISIC Indonesia menghadirkan lebih dari 1400 tempat diskon dan tempat menarik untuk komunitas pendidikan di Indonesia guna memenuhi kebutuhan para pelajar dan mahasiswa. Beberapa Internasional partner dari ISIC seperti Microsoft, STA Travel, Apple, BlueMan Group, Hard Rock Café, IBIS Hotel siap memberikan pelayanan terbaiknya. ISIC juga memberikan kelebihan yang dibutuhkan para mahasiswa Indonesia yang studi keluar negeri dengan pelayanan bantuan 24 jam jika pemegang kartu mendapatkan kesulitan dan masalah di luar negeri.

Swita