"Di layar lebar, saya memang sudah tidak bermain lagi (sebagai pemeran utama) sejak tahun 1989. Waktu itu, saya syuting sinetron kejar tayang kemudian konsentrasi ke nyanyi. Ini sebuah keberkahan mendapat kesempatan bermain film lagi. Apalagi cerita film ini, tidak jauh dengan kehidupan saya. Bercerita tentang perjuangan seorang ibu dan anak yang lahir dengan tunarungu," kata Dewi.
Seperti diketahui, ia dan mantan suaminya, Ray Sahetapy memiliki anak berkebutuhan khusus, yaitu almh. Gizca Puteri Agustina Sahetapy (meninggal tahun 2010) dan Panji Surya (22). Keduanya terlahir dalam keadaan tunarungu. Tak heran jika kemudian Dewi merasa film ini memiliki kedekatan dengan kisah hidupnya. "Melalui film ini, saya bisa menyosialisasikan bahwa keluarga dengan anak berkebutuhan khusus itu, selama mereka optimis, anak tetap berhak akan pendidikannya. Anak tunarungu itu bisa sekolah dan prestasinya luar biasa, lo," ucap Dewi yang juga mengajak putranya, Surya untuk ikut terlibat dalam film ini.
Meski sudah malang melintang di dunia seni peran, toh pemilik nama asli Raden Ayu Dewi Pujiati ini mengaku menemui beberapa kendala saat melakoni syuting. Salah satunya saat berhadapan dengan Eriska Rein, yang berperan sebagai Angel, anaknya di film itu. Dewi mengaku seperti berhadapan kembali dengan putri sulungnya, Gizca yang telah berpulang akibat terserang virus meningitis (radang otak).
"Begitu melihat tokoh Eriska, saya masih teringat terus dengan almarhumah karena mukanya mirip. Ceritanya pun sama, saya mendidik dia. Jadi agak berat karena secara energi banyak terkuras untuk membuat jarak antara Dewi Yull yang punya anak dan meninggal dan harus memerankan tokoh yang punya anak yang tunarungu dan sakit kanker."
Kendala lain yang ia rasakan adalah saat syuting di sebuah rumah sakit. Memorinya melayang saat mendampingi Gizca yang kala itu harus dirawat selama 1,5 bulan sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Bahkan, untuk adegan di ruangan ICU, Dewi harus take berulang kali. "Saya harus ketemu rumah sakit lagi, ketemu ICU lagi. Itu yang membuat saya agak sesak napas. Saya flash back. Untuk adegan di rumah sakit itu, saya harus take 2 hari 2 malam. Tapi saya harus berpikir rasional, enggak bisa emosinya kebawa-bawa. Ya, itulah seni peran," ujarnya bijak.
Isna/Tabloidnova.com