Menelisik Sitkom Tetangga Masa Gitu

By nova.id, Minggu, 12 April 2015 | 04:52 WIB
Menelisik Sitkom Tetangga Masa Gitu (nova.id)

Menelisik Sitkom Tetangga Masa Gitu (nova.id)

"Foto: Agus Dwianto / NOVA "

Menurut Sophia, banyak faktor yang membuat TMG disukai segala lapisan masyarakat. Salah satunya, chemistry yang terjalin di antara sesama pemain. "Chemsitry itu enggak bisa dipaksa, tapi untungnya kami dapet itu. Kebetulan sutradara dan semua kru bisa membangunnya. Hubungan antara pemain dan tim juga harus organik, enggak bisa dibuat-buat," katanya.

Chelsea pun ikut berkata, "Chemistry itu nomor satu, harus terlihat real di depan penonton. Jadi kami berempat sudah seperti keluarga. Senin sampai Jumat selalu ketemu untuk syuting. Malah suka kangen kalau enggak ketemu," sambung pemeran Bintang di TMG ini.

Kendati begitu, mereka berempat tak menampik adanya kendala kala syuting. "Yang namanya stuck, pasti ada. Apalagi kalau lihat skrip yang 'kurang bersahabat', misalnya dialognya panjang. Kalau sudah begitu, biasanya kami diskusikan sama pemain lain," aku Deva.

Namun terlepas dari itu semua, para pemain TMG mengaku semakin bersemangat untuk terus berkarya karena melihat respons penonton yang sangat bagus. Chelsea bahkan mengaku, penggemarnya bukan hanya remaja dan dewasa, "Tapi juga anak-anak. Pernah aku bertemu anak-anak SD, mereka memanggilku Kak Bintang. Itu, kan, tandanya TMG bisa diterima oleh semua penonton," ujarnya.

Dwi pun menilai itu semua terwujud berkat kerja sama tim yang kompak. "Banyak yang bilang sitkom TMG yang terbaik. Menurut saya karena kami bekerja sama dengan baik dan pakai cinta, makanya hasilnya bagus. Harapan kami, ke depannya bisa tetap memberikan tontotan yang terbaik, berkualitas, dan mendidik agar bisa dinikmati banyak orang," kata Dwi, yang juga kerap kena omel ibu-ibu gara-gara perannya sebagai Adi Putranto yang menyebalkan di TMG.

 Isna/Tabloidnova.com