"Saya lega karena apa yang saya alami ini terjadi sekarang, bukan pada saat saya berusia 50 tahun. Karena kalau terjadi pada saat itu, tubuh saya pasti tidak mungkin bisa mengatasinya. Sekarang, saya merasa dalam kondisi terbaik saya. Tubuh lebih sehat dan stamina pun sangat fit," terang penyanyi 35 tahun ini.
Sebelas bulan yang lalu, ia mengaku berada dalam kondisi paling buruk dalam hidupnya. "Hati dan ginjal saya berhenti berfungsi sehingga saya harus dibius selama seminggu dan masuk dalam ruang perawatan intensif. Doktor bilang pada saya jika saya beruntung bisa hidup karena ada kemungkinan pada saat itu, saya mati!" kenangnya.
Walau sekarang ini, ia masih sering mengalamai kesulitan berjalan dan menghabiskan 80 persen hari-harinya menjalani terapi fisik, Deryck bersyukur karena momen yang hampir merenggut nyawanya telah lewat. "Saya tengok ke belakang dan berpikir betapa parahnya masa itu. Sekarang ini, saya mungkin bisa saja memiliki masalah kesehatan yang lebih parah. Namun, beruntung hati saya tidak apa-apa. Semuanya berhenti sebelum kerusakan lain dapat terjadi. Jadi, bisa keluar hidup sehat, tanpa terkena cirrhosi atau harus di transplantasi, kamu baru sadar situasinya sebenarnya bisa berkembang lebih buruk," akunya.
"Saya minum agar bisa bangun tidur dan mendapatkan energi palsu. Ada beberapa momen saya sama sekali tidak berminat untuk minum tetapi saya sudah terlalu lelah sehingga saya butuh beberapa gelas Jack (Daniels) biar saya punya tenaga di atas panggung," kenang pria asal Kanada ini.
Sekarang ini, ia mengaku kapok. Minum minuman beralkohol adalah hal terakhir yang ingin ia lakukan. Apalagi, grupnya sudah masuk studio untuk rekaman album keenam mereka. "Jika saya tidak mengalami pengalaman hampir mati, saya mungkin merasa ada yang kurang. Tetapi, saya kapok. Jadi, tidak ada lagi yang dikangeni!"
Syanne/Tabloidnova.com
Sumber: Us Weekly, Foto: Chelsea Lauren/WireImage