Jaringan Harus Bagus
Meski tidak memiliki efek samping, tidak semua orang ternyata bisa melakukan implan. Pasien yang secara sistemik kesehatannya kurang bagus, atau pada pasien dengan oral higienitas kurang, tidak bisa melakukan pemasangan implan. Contohnya, penderita diabetes, HIV/AIDS, dan penderita kelainan tulang. "Perokok berat juga tidak bisa menggunakan implan karena rokok akan mengganggu proses penyembuhan. Kalaupun perokok hendak memasang implan, paling tidak seminggu sebelum dan setelah pemasangan harus berhenti total," jelas Lita.
Pasalnya, untuk melakukan tindakan operasi, yang kecil sekalipun, dibutuhkan jaringan yang bagus. "Yang diharapkan dari jaringan gusi yang hendak dipasang implan adalah jaringan yang bagus. Ini supaya implan dapat menyatu dengan tulang rahang," kata Lita. Pada pasien perokok, jaringan di sekitar tulang rahangnya akan rusak. Nah, dengan seminggu berhenti sebelum dan setelah pemasangan implan, jaringan diharapkan akan menjadi lebih baik.
Ya, implan butuh kondisi jaringan yang bagus supaya penyatuan dengan jaringan disekitar rahang berjalan baik. "Oleh karenanya, riwayat kesehatan umum pasien atau kandidat harus diketahui lebih dulu. Jangan sampai, kalau implan tidak berhasil, pasien juga yang rugi. Untuk pasien yang mempunyai riwayat penyakit diabetes, juga harus mengontrol kadar gulanya dulu sebelum melakukan pemasangan implan gigi. Sementara pasien dengan riwayat penyakit sistemik tertentu, sebaiknya melakukan konsultasi kepada dokter spesialis penyakit dalam."
Yang juga harus diperhatikan sebelum pemasangan implan adalah lebar tulang rahang. "Jarak yang dibutuhkan untuk pemasangan implan adalah sekitar 1 cm. Lebih kecil dari itu tidak memungkinkan. Kalaupun tetap mau melakukan implan, harus dilakukan bone grafting (penanaman tulang/tulang rahang dilebarkan) dan menunggu selama 6 bulan lebih dulu, baru bisa dilakuan implan."
Anak-Anak Tidak Boleh
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemasangan implan? Tak perlu waktu lama, kok, hanya butuh 15 menit untuk satu implan. Setelah dilakukan bius lokal, pasien menunggu selama 15 menit sebelum implan bisa langsung dipasang. Setelah itu, baru dilakukan pemasangan gigi tiruan. Ukuran implan bermacam-macam, tergantung lebar tulang rahang pasien. "Semakin kecil, implan yang dipakaipun semakin kecil," papar Lita.
Pasien terlebih dahulu harus menjalani pengambilan foto X-Ray untuk melihat ketebalan gigi dan memastikan apakah ada kelainan pada bagian tulang. Kondisi tulang gigi pasien harus sehat dan cukup tebal karena pasien yang sudah kehilangan gigi lama biasanya tulangnya menciut dan menipis. Untuk pasien seperti ini, harus dilakukan penambahan tulang sebelumnya melalui metode grafting tadi, dan semua itu bisa dilakukan sebelum pemasangan implan gigi," tutur Lita.
Bila kondisi gigi pasien sudah memenuhi syarat, barulah proses impan dilakukan.Yang pasti, dengan gigi impian, seseorang akan mendapatkan kembali kenyamanan saat mengunyah, selain juga senyum yang menawan. Yang harus diperhatikan, setelah dilakukan implan, pasien harus melakukan perawatan seperti laiknya merawat gigi asli. "Di antaranya rajin menggosok gigi dengan pasta gigi, penggunaan dental floss, dan berkumur dengan obat kumur yang dianjurkan," lanjut Lita.
Namun, implan hanya dianjurkan bagi mereka yang berusia di atas 17 tahun. Anak-anak di bawah usia tersebut tidak dibolehkan melakukan implan. "Pasalnya, massa tulang (rahang) dianggap sempurna terbentuk di usia ini. Di usia ini, pelebaran tulang rahang sudah berhenti," jelas Lita sambil menambahkan, biaya pemasangan implan memang masih tergolong mahal.
Hasto Prianggoro
foto: getty images