Hubungan Intim Saat Haid

By nova.id, Minggu, 25 Juli 2010 | 00:16 WIB
Hubungan Intim Saat Haid (nova.id)

Saya ibu seorang putra (15 bulan) dengan berat 68 kg dan tinggi 163 cm, sementara sebelum hamil 59 kg. Sewaktu masa nifas, darah banyak keluar pada 10 hari pertama dan selebihnya sampai 41 hari darah yang keluar sedikit bahkan lebih sering hanya berupa vlek saja. Sebulan kemudian saya mens, makanya cepat-cepat pasang spiral. Sejak itu mens saya, kok, jadi lama, seminggu penuh banyak mengeluarkan darah dan setelah itu berupa vlek-vlek saja dan baru benar-benar bersih sekitar 3 minggu atau lebih.

Saya sudah 2 kali konsultasi ke dokter kandungan dan sudah diberi obat tapi bulan berikutnya tetap saja seperti itu. Makanya saya jadi malas dan akhirnya membiarkan kondisi ini berlangsung terus sampai sekarang. Dalam keadaan masih vlek seperti itu saya sering melakukan hubungan intim dengan suami. Suami juga kerap mengeluh karena katanya vagina saya berbau tak sedap. Sedangkan sehabis berhubungan intim biasanya vlek tak lagi keluar.

Yang ingin saya tanyakan, mengapa mens saya lama dan adakah hubungannya dengan anemia? Bahayakah berhubungan intim kala masih keluar vlek? Bisakah kebiasaan ini menimbulkan dampak buruk semisal penyakit tertentu? Jika ya apa penyakit yang ditimbulkannya? Lalu dari mana bau tak sedap vagina itu? Apakah karena ada infeksi? Benarkah spiral dapat melukai rahim saat berhubungan intim? Sewaktu melahirkan dulu, ASI saya tidak keluar padahal saya banyak makan sayur. Apakah Hb rendah bisa menjadi penyebabnya? Atas jawaban Dokter saya ucapkan banyak terima kasih.

Yani - Pamulang, Banten

 Efek samping dari spiral adalah perdarahan bercak yang lama dan meningkatnya risiko infeksi bila kebersihan organ kandungan tidak terjaga dengan baik. Spiral yang ada di dalam rongga rahim menimbulkan reaksi kimiawi dan peradangan lokal sehingga selaput lendir rahim dapat terkena infeksi dan menimbulkan perdarahan bercak. Bila infeksi tersebut berkepanjangan, maka darah yang keluar akan berbau. Adanya darah yang berbau menunjukkan infeksi Ibu sudah cukup parah dan harus ditangani secepatnya dan bila perlu spiralnya dilepas dulu. Sebaiknya juga diperiksa kuman apa yang ada dalam urin dan rongga vagina (biakan kuman dan tes sensitivitas).

Benang yang ada pada spiral dapat menusuk dinding vagina atau kelamin suami Ibu saat sanggama. Bila keluhan nyeri tersebut selalu terjadi saat sanggama, sebaiknya Ibu berkonsultasi ke dokter, mungkin benangnya perlu dipotong lebih pendek atau bisa juga posisi spiralnya sudah tidak baik.

Sanggama saat ibu masih mengeluarkan darah dilarang karena dapat menyebabkan bahaya, misalnya emboli dan penyebaran infeksi. Emboli adalah masuknya substansi tertentu ke dalam aliran darah (misalnya jaringan dan udara) akibat pemompaan yang terjadi saat hubungan intim. Substansi tersebut bila menyumbat pembuluh darah di daerah jantung, paru, atau otak dapat berakibat fatal. Perdarahan yang lama dapat saja menyebabkan anemia (Hb kurang dari 12 gr/dl pada wanita tidak hamil). Mintalah tablet penambah darah agar Hb Ibu dapat dipertahankan normal. Selain itu makanlah makanan bergizi yang mengandung unsur empat sehat lima sempurna.