Lebih Berkualitas dengan Obat Herbal (1)

By nova.id, Selasa, 6 Juli 2010 | 17:09 WIB
Lebih Berkualitas dengan Obat Herbal 1 (nova.id)

Lebih Berkualitas dengan Obat Herbal 1 (nova.id)
Lebih Berkualitas dengan Obat Herbal 1 (nova.id)

"Foto: Getty Images "

Menurut jurnal kesehatan, herbal Indonesia termasuk nomor dua terbaik di dunia setelah Brasil. Tak heran jika saat ini, ilmuwan asing mulai meneliti dan membukukan khasiat herbal Indonesia.

Ya, tanaman herbal memang sangat bisa dijadikan bahan terapi promotif, preventif bahkan kuratif pada gangguan-gangguan kesehatan. Bisa juga dimanfaatkan sebagai terapi masalah seksualitas hingga pelangsing, sebagaimana dipaparkan dr. Adji Suranto, anggota PDPKT DKI (Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur Wilayah DKI) dan dr. Nizmawardini, M.Kes, pengajar akupunktur (wakil ketua PDPKT DKI) juga herbalis Indonesia (peneliti PDHMI).

Pasak Bumi

Akar pasak bumi atau Eurycoma longifolia, memiliki kandungan saponin, alkaloid, tannin juga brusin dan strichnin menambah vitalitas pria serta meningkatkan produksi testosteron. Bekerja dengan mengingkatkan sirkulasi darah terutama pada alat kelamin pria, mirip viagra namun relatif lebih aman karena alami. Selain afrodisiak, akar pasak bumi juga berkhasiat mengobati malaria dan antikanker payudara.

Jahe Merah

Tanaman herbal ini memiliki manfaat analgetik dan anastesi lebih kuat dibanding jahe putih. Sebagai peningkat gairah seksual, jahe merah bekerja membuat emosi lebih tenang sehingga mood dan gairah seksual menjadi lebih baik, bermanfaat sebagai stimulan gairah seksual pria dan wanita.

Kunyit

Ia bekerja sebagai astringent yang menyejukkan tubuh dan membuat emosi menjadi lebih baik, mengurangi kelelahan akibat aktivitas tinggi sehingga lebih tenang.

Bersama adas dan jahe merah, kunyit ampuh membangkitkan gairah seks untuk pria dan wanita. Sementara kandungan tanin dan minyak asirinya juga berkhasiat menurunkan kolesterol.

Khasiat lainnya, sebagai anti koagulan sehingga baik dikonsumsi orang dengan gangguan kardiovaskular.