Cara Tepat Simpan dan Gunakan Obat (2)

By nova.id, Rabu, 12 Mei 2010 | 03:27 WIB
Cara Tepat Simpan dan Gunakan Obat 2 (nova.id)

Jangan menyimpan puyer, karena campuran obat umumnya tidak stabil dan mudah bereaksi terhadap udara bebas dan kelembapan udara.

Prinsipnya, sebaiknya tidak menyimpan obat terlalu lama seperti sirup atau kapsul yang dikemas dalam botol jika telah pernah dibuka atau dikonsumsi. "Tapi, kalau masih baru dan belum pernah diminum, tidak masalah asalkan masih dalam masa penggunaan atau belum expired," papar Nico.

Cermati Kemasan Obat

Ketika menerima obat baru atau memeriksa obat dari lemari obat, perhatikan keutuhan kemasan dan tanggal expired. Sebaiknya hati-hati jika menerima obat dari apotik dalam bentuk guntingan-guntingan yang tidak utuh.

Misalnya potongan isi 3 tablet ditambah potongan isi 5 tablet ditambah lagi potongan 2 tablet untuk total tablet 10 biji. Sebaiknya tolak saja, untuk mewaspadai pemberian obat bekas yang pernah ramai diberitakan beberapa media beberapa waktu lalu.

Perhatikan pula kemasan obat ketika menerima obat berkemasan (dengan kertas petunjuk penggunaan, red.) maupun obat bebas. Bacalah terutama pada bagian indikasi obat. Jangan gunakan obat jika tidak sesuai dengan gejala dan diagnosis penyakit, meski banyak orang menyatakan obat tersebut efektif.

Jangan lupa cermati special percaution (petunjuk khusus), karena ini berisi hal-hal yang dapat menimbulkan komplikasi selama menggunakan obat. Contoh special precaution: bagi penderita tekanan darah tinggi, kencing manis, migrain, dsb. Berhati-hatilah jika Anda memiliki kondisi tersebut.

Ini bukan berarti Anda tidak dapat mengonsumsinya, namun dapat terjadi gejala dan atau perburukan keadaan tersebut. Oleh karena itu, perlu perhatian lebih ketika mengonsumsi obat itu. Bila terjadi intoleransi, segera hentikan penggunaannya!

Jangan lupa membaca dan mewaspadai kontraindikasi, karena peringatan ini mutlak tidak bisa digunakan pada keadaan yang tertera. Jika diabaikan, dapat terjadi efek obat yang berakibat fatal.

Perhatikan juga dosis, anjuran dan aturan pakai obat, kecuali ada pertimbangan lain dari dokter yang meresepkannya. Dokter mungkin saja memberikan dosis dan aturan pakai yang berbeda karena pertimbangan kompetensi dan profesionalismenya.

Laili Damayanti