Mengenal Kelainan Seksual

By nova.id, Minggu, 14 Maret 2010 | 17:52 WIB
Kasus pelecehan seksual anak di Bintaro Xchange Mall masih ditindaklanjuti (dok. instagram/misisdevi)

Di luar negeri, penderita kelainan ini sering berada di taman atau tempat umum dengan menggunakan jas panjang tanpa pakaian dalam. Saat ada orang-orang yang dianggap lemah dan tidak bisa melawan, misalnya perempuan dan anak-anak atau orang tua, ia pun akan mempertontonkan alat kelaminnya. Ia akan mendapatkan kepuasan, bahkan ejakulasi, ketika sang korban berteriak ketakutan.

PHEDOPHILIA

Penderita kelainan ini tertarik pada objek-objek seks yang lemah, misalnya anak-anak kecil. Selain anak kecil, orang yang sudah renta pun bisa jadi obyek seks. "Meski demikian yang paling sering jadi korbannya memang anak-anak," kata Ferryal.

Penderita biasanya melakukan hubungan intim dengan pemaksaan. Kelainan ini bisa terjadi pada lelaki maupun perempuan, tapi cenderung lebih banyak diderita pria, karena pria lebih agresif.

Meski suka dengan anak-anak, penderita phedophilia tidak selalu suka bermain dengan anak-anak. "Mungkin sehari-harinya ia bergaul dengan orang-orang dewasa. Tapi begitu melihat anak, ia bisa tertarik secara seksual."

Seperti halnya penderita kelainan seksual lainnya, penderita phedophilia juga tidak punya ciri khusus secara fisik, termasuk tidak memiliki ciri kewanita-wanitaan (bagi penderita yang lelaki).

HOMOSEKSUAL DAN TRANSEKSUAL

Orang yang tertarik melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis disebut homoseksual. Jika ia lelaki disebut homoseksual atau gay, sedangkan jika perempuan, ia disebut lesbi. Sementara orang yang suka berhubungan seks baik dengan sesama jenis maupun lawan jenisnya disebut penderita biseksual.

Banyak yang menduga, orang dengan kecenderungan homoseksual dapat dilihat dari ciri-ciri fisiknya. Seorang gay akan terlihat dari gerak tubuhnya yang gemulai, sedangkan lesbian dapat ditandai dari penampilannya yang seperti lelaki. Benar demikian?

Ternyata tidak. Menurut Ferryal, ciri-ciri tersebut bukanlah ciri yang pasti. "Orang terkadang rancu antara homoseksual dan transeksual," kata Ferryal. Homoseksual (gay atau lesbi) selalu punya kecenderungan atau ketertarikan seks hanya pada sesama jenis. Sedangkan kaum transeksual adalah orang yang selalu merasa terperangkap dalam badan yang salah.

Penderita transeksual kebanyakan lelaki. Mereka biasanya disebut waria, banci, atau bencong. Mereka merasa dirinya perempuan, tetapi secara fisik lelaki. "Orang seperti ini biasanya benci dengan alat kelaminnya (penis)," kata Ferryal. Akibatnya, penderita transeksual sering berusaha "menyembunyikan" alat kelaminnya.

Penderita transeksual cenderung akan bergaul dan berhubungan dengan kaum transeksual juga, atau mereka yang punya kecenderungan transeksual. "Dengan orang normal sebetulnya bisa, tetapi belum tentu lelaki normal mau bergaul dengan mereka," ujar Ferial.Dok. Nova