Kehadiran buah hati adalah dambaan setiap pasutri. Jika si kecil tak kunjung datang, setiap pasangan harus segera memeriksakan diri. Termasuk suami, karena kesuburan (fertilitas) pria dipengaruhi oleh banyak hal, dari yang bersifat bawaan sampai infeksi. Kapan seorang pria disebut tidak subur? Apa saja ciri-cirinya? Lantas, samakah pria yang tidak subur dengan pria yang mengidap disfungsi seksual? Ya, begitu banyak pertanyaan mengenai kesuburan pria yang bertebaran di benak wanita. Dokter M. Alam, Sp.U, spesialis bedah urologi dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta memiliki jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. "Yang jelas, gangguan kesuburan (infertilitas) pria berbeda dengan gangguan disfungsi ereksi. Infertilitas lebih menyangkut masalah sperma, termasuk organ pria yang memproduksi sperma, yaitu testis." Secara garis besar, penyebab infertilitas ada dua, yakni faktor genetik dan faktor yang didapat. Selain gangguan pada testis, faktor genetik penyebab infertilitas juga menyangkut gangguan hormon. "Testis berhubungan dengan penghasil hormon, yaitu hipothalamus dan hipofise di otak. Nah, hormon inilah yang memandu bagaimana membentuk sperma yang baik (pretestikular). Jadi, kalau ada gangguan hormon ini, bisa saja pria tidak subur," kata Alam. Masalah pada testis yang bisa memengaruhi kesuburan pria contohnya testis kecil. "Ada juga torsiotestis (testis keplintir). Ini biasanya anatomis, testis masih longgar sehingga masih 'goyang' dan memutar. Aktivitas berat juga bisa menambah risiko," jelas Alam. Torsiotestis biasanya menyerang pria usia di bawah 20 tahun, karena jaringannya masih longgar. "Torsiotestis harus cepat dikoreksi. Kalau terlalu lama, fungsi testis bisa mati, sehingga tidak berfungsi lagi. Kalau masih di bawah 4 jam, kemungkinan testisnya masih bagus. Tapi kalau lebih dari 4 jam, kemungkinan sudah tidak bagus," lanjutnya. Penyebab infertilitas yang didapat salah satunya karena infeksi. Contohnya, gondongan. "Infeksinya lari ke testis, sehingga testis membengkak. Ini juga akan memengaruhi produksi sperma," kata Alam. "Biasanya 3 bulan kemudian baru kelihatan dampaknya, misalnya jumlah dan kualitas sperma anjlok." Faktor lain adalah saluran sperma yang tersumbat, trauma (terbentur), kecelakaan, sehingga testis rusak. Konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa memicu infertilitas karena pertumbuhan sperma tidak bagus (spermatogenesis). Infertilitas juga bisa akibat efek samping (pengaruh) operasi. Contohnya operasi prostat, operasi tumor kantung kecing, dan sebagainya. "Operasi prostat bisa menyebabkan ejakulasi retrograde. Sperma tidak keluar tapi malah masuk ke kantung kencing. Jadi, jalurnya salah," lanjut Alam. Perubahan suasana juga ikut berpengaruh ke pembentukan sperma yang kurang bagus. "Selain itu, ada juga infertilitas yang disengaja, misalnya vasektomi." SATU TAHUN Kapan seorang pria tahu bahwa dirinya tidak subur? "Salah satunya jika setahun setelah menikah belum juga punya anak. Ini disebut infertilitas primer. Faktornya bisa dari suami, istri, atau dua-duanya. Kalau dari pria 20 persen, sementara kalau keduanya 30-40 persen. Kita lihat kelainannya ada di mana dan apakah ada faktor yang bisa dikoreksi." Selain itu, ada pemeriksaan fisik sederhana, salah satunya pemeriksaan batang penis. "Bisa saja lubang penis tidak normal atau lubang penis letaknya di bawah batang penis (hipospadia) yang otomatis membuat pancaran sperma jadi tidak maksimal." Contoh lain, testis kecil atau testis tidak turun. Dari pemeriksaan, akan terlihat ukuran, ada tidaknya biji (undescending testis), atau saluran untuk sperma tidak terbentuk. Pemeriksaan pertumbuhan badan juga bisa membantu melihat kemungkinan infertilitas sesorang pria. Misalnya pada kasus gynecomasti. "Laki-laki tapi organ-organ laki-lakinya seperti wanita, misalnya buah dada besar, dan sebagainya. Ini juga memiliki risiko terjadinya infertilitas." Pemeriksaan lebih lanjut adalah dengan pemeriksaan laboratorium. Misalnya melalui analisa sperma. "Melalui analisa sperma, akan diketahui berapa jumlah sperma, pergerakannya, liabilitas kehidupannya, bentuknya (morfologi), dan sebagainya." Jumlah ideal sperma untuk pembuahan adalah 20 juta. Kalau kurang dari itu kurang bagus. Selain itu, ada juga pemeriksaan penunjang dengan USG skrotum. "Melalui USG skrotum akan dilihat ukuran testis, di sekitar testis ada cairan apa tidak, dan sebagainya. USG skrotum juga bisa membantu melihat keberadaan varicocele, yaitu pelebaran pembuluh darah pemberi makan testis. Pemeriksaan fisik biasanya dilakukan setelah pria berusia di atas 18 tahun. "Kalau masih dalam masa pertumbuhan (anak-anak) memang belum bisa dilihat. Tapi, hati-hati juga kalau anak testisnya belum turun. Harus segera diperiksa dan dikoreksi, demi kematangan testis supaya setelah dewasa bisa memproduksi sperma," saran Alam. Testis butuh suhu tertentu untuk memproduksi sperma yang bagus. "Kalau testis masih di dalam perut (belum turun), suhunya belum tentu bagus untuk pembentukan sperma."
WASPADAI PEGAL-PEGAL Hati-hati jika Anda merasa pegal dan tidak enak di bagian testis (kantung kemaluan) dan tidak bebas saat berjalan. Bisa jadi Anda terkena varicocele. "Varicocele adalah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah pemberi makan testis. Akibatnya, produksi sperma tidak bagus. Ini yang kecenderungannya naik akhir-akhir ini," kata Alam. Selain pemeriksaan fisik, varicocele bisa dilihat dengan USG dan analisa sperma. "Jumlah sperma tidak normal, hanya 70 - 80 persen. Varicocele cenderung menyerang testis sebelah kiri. Kalau dilihat, bentuknya seperti tambang." Ada 3 grade varicocele. "Pada grade 3, dilihat dengan mata sudah kelihatan tambang-tambangnya. Untungnya, varicocele masih bisa dikoreksi, sehingga sperma bisa bagus lagi." Varicocele biasanya berhubungan dengan aktivitas seperti mengangkat alat-alat berat, terkena panas, dan sebagainya. Selain varicocele, kelainan yang ada di kantung kemaluan adalah hidrocele (adanya cairan di dalam lapisan testis sehingga testis tidak teraba), spermatocele (sperma membeku di saluran sperma), serta epididimo orchitis (infeksi saluran sperma dan testis). Dok. Nova