Tanda-Tanda Dehidrasi

By nova.id, Rabu, 20 Januari 2010 | 18:36 WIB
Tanda Tanda Dehidrasi (nova.id)

Anak Anda tampak tenang dan bisa tertidur setelah diare? Hati-hati, bukan tidak mungkin ia mengalami dehidrasi. Kenali tanda-tandanya agar tidak terlambat, antara lain:

- Ubun-ubunnya sangat celong - Mulut dan lidah kering - Mata seperti masuk (celong) - Kulit perut dicubit seperti kertas (tidak kembali seperti semula atau kembalinya lambat) - Tubuh lemas, kesadaran turun seperti tidur terus, kepala susah ditegakkan. - Pegang nadi di sebelah jempol telapak tangannya, tekan. Jika denyutan nadinya masih keras, masih aman. Jika sudah lemah, hati-hati. CUCI, REBUS, KERINGKAN

Berikut beberapa hal yang dianjurkan Adi untuk mencegah diare : - Memperbaiki sanitasi lingkungan. - Tersedianya air bersih. Jika ingin lebih aman, sebaiknya konsumsi air mineral. - Jaga kebersihan alat-alat makan anak, terutama anak balita. Sebelum digunakan, sterilkan peralatan makan. Caranya, cuci, rebus, keringkan, dan simpan di tempat tertutup. Ibu-ibu sering melupakan hal terakhir ini. Kadang setelah peralatan makan dibersihkan, hanya ditaruh di tempat yang rawan serangan kecoa atau tikus. - Orang yang membantu melayani anak harus bersih dan sering cuci tangan. PERTOLONGAN PERTAMA - Stop serat. Hentikan konsumsi makanan yang berserat (seperti sayur dan buah), asam, dan berlemak. Karena sifatnya melancarkan. Buah-buahan yang boleh dikonsumsi adalah pisang, apel, dan jambu klutuk karena bersifat memampatkan. - Stop susu. Hentikan konsumsi susu. Pada anak usia di lima tahun, bisa dihentikan sedangkan untuk anak di bawah dua tahun bisa diencerkan. Alternatif lain, ganti dengan susu diare atau susu bebas laktosa. Pada anak normal, laktosa (gula susu) berguna karena bikin lancar buang air besar. Namun, untuk anak yang diare, akan mambuat diarenya makin hebat. Jika tidak mampu membeli susu bebas laktosa, bisa susu biasa yang diencerkan. Jika masih diare, pemberian susu dihentikan. - Beri bubur. Beri makan bubur yang diberi garam dengan daging yang dihaluskan atau tempe/tahu yang dihaluskan. Hindari minyak dan sayur. Jika ini dilakukan, 2-3 hari diare akan sembuh. - Gunakan garam. Minumkan segelas air yang dicampur garam dengan takaran seujung pisau, ditambah gula sedikit. Bisa juga dengan memberi obat-obatan pemampat diare yang dijual bebas di apotek. Pemakaian obat ini tidak apa asal ukurannya disesuaikan umur anak. - Beras gosong. Ingin cara yang lebih mudah? Sangrai segenggam beras biasa atau beras ketan sampai seperti arang (hitam atau angus), ditumbuk, dicampur dengan segelas air, dan diminumkan. Arang dari beras/ketan bersifat mengisap racun-racun dan membawanya keluar tubuh. - Segera ke dokter. Jangan tunggu hingga kondisi anak lemas atau lebih dari 12 jam. Karena mungkin penyebabnya adalah kuman-kuman ganas. Jika kuman biasa, pada diare tidak spesifik (tidak ada sebab yang jelas), dengan berpantang makanan biasanya sembuh. - Waspadai yang lain. Waspadai juga diare yang disertai lendir seperti ingus, bercak darah, muntah hebat, tubuh cepat lemas, diare berbau amis/busuk, dan perut mual. Jangan tunggu lagi, segera setelah 2-3 kali mencret, langsung bawa ke dokter. Dalam menangani diare, Adi menegaskan, yang terpenting adalah kecepatan memantangkan makanan dan menggunakan obat-obatan. Jangan tunggu sampai parah. Dok. Nova