Memperbaiki Hubungan Dengan Si Dia

By nova.id, Rabu, 20 Januari 2010 | 21:28 WIB
Memperbaiki Hubungan Dengan Si Dia (nova.id)

Anda telah melewati masa-masa indah bersama pasangan. Lalu tiba-tiba gairah seks Anda menurun. Menurunnya selera Anda ini bisa disebabkan banyak hal. Dari trauma, sampai karena persoalan kesehatan. Tetapi Anda tak perlu khawatir, karena Anda tidaklah sendirian. Banyak wanita yang mengalami masa-masa sulit dalam hubungan dengan pasangannya. Selama masa menopause, misalnya, hampir separuh atau bahkan lebih, wanita yang mengalaminya disfungsi seksual. Sesuai dengan perubahan usia, fungsi tubuh Andapun mengalami perubahan tanpa terkecuali fungsi seksual Anda. Ambil contoh pada usia 60, kebutuhan seksual, pola, dan penampilan Anda tidak lagi sama seperti 30 tahun yang lalu. Walaupun masalah seks beraneka ragam, pada umumnya dapat diatasi. Dengan mengomunikasikan permasalahannya dan mengerti akan anatomi dan respon fisiologi tubuh Anda yang normal terhadap rangsangan seks, merupakan langkah penting untuk mencapai seks yang sehat. Tetapkan permasalahannya Disfungsi seksual secara tidak langsung merupakan masalah yang bisa terjadi berulang kali dialami. Disfungsi seksual tidak dianggap merupakan gangguan selama Anda tidak khawatir atau tidak memberikan pengaruh negatif dalam hubungan seks dengan pasangan. Disfungsi seksual wanita dapat terjadi di semua usia. Para dokter dan terapis seks biasanya membagi disfungsi seksual pada wanita menjadi empat kategori, yaitu: 1. Rendahnya gairah seksual. Hal ini merupakan jenis yang paling umum yang dialami oleh para wanita. 2. Gangguan rangsangan seksual. Gairah seks mungkin ada tetapi Anda tidak mampu terangsang atau tidak mampu mempertahankan rangsangan seks selama kegiatan seksual dilakukan. 3. Gangguan orgasme. Memiliki masalah yang berulang kali terjadi dalam mencapai orgasme sesudah rangsangan seksual yang memadai dan stimulasi yang dilakukan terus menerus. 4. Gangguan rasa sakit seksual. Rasa sakit yang diderita pada rangsangan seksual atau kontak melalui vagina. Tidak seluruh masalah seksual yang dialami oleh kaum wanita cocok dengan kategori yang disebutkan di atas. Dengan bertambahnya informasi mengenai komplikasi alami dari respon seksual kaum wanita, maka muncullah suatu pandangan baru mengenai masalah yang berkaitan dengan masalah seksual kaum wanita - yang terpusat pada respons seksual sebagai interaksi kompleks dari berbagai macam komponen termasuk fisiologi, emosi, pengalaman, kepercayaan, gaya hidup dan hubungan. Seluruh faktor yang disebutkan di atas harus memberikan pengaruh yang baik bagi seorang wanita agar tercipta keintiman emosi yang dapat memberikan respons terhadap rangsangan seksual yang mengarah pada kenikmatan. Kenikmatan tidak selalu menghasilkan orgasme. Orgasme tidak harus selalu merupakan tujuan dari suatu hubungan seksual tetapi lebih merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan. Beragam sebab Beberapa faktor dapat menyebabkan terjadinya disfungsi seksual. Kadang-kadang faktor-faktor tersebut saling berhubungan dan memerlukan beberapa terapi yang dikombinasikan. - Fisik. Kondisi fisik dapat menyebabkan atau merupakan pendukungi terhadap masalah seksual termasuk arthritis, gangguan saluran kemih, gangguan usus besar, trauma dan operasi pelvis, lelah, sakit kepala, gangguan syaraf seperti multiple skerosis dan sindroma rasa sakit yang tidak diobati dengan benar. Beberapa obat-obatan termasuk antidepresan, obat-obatan untuk tekanan darah tinggi/rendah, antihistamin dan obat-obatan untuk kemoterapi dapat menurunkan gairah seksual dan kemampuan anda untuk mencapai orgasme. - Hormonal. Menopause dapat mempengaruhi fungsi seksual pada wanita paruh baya. Kekurangan estrogen sesudah menopause dapat merubah alat genital dan respon seksual Anda. Juga pembengkakan dan lubrikasi dari vagina menjadi lebih lambat. Faktor-faktor ini menimbulkan dispareunia, yaitu rasa sakit pada waktu berhubungan intim dan pencapaian orgasme yang lama. - Psikologis dan sosial. Faktor psikologis yang menyebabkan atau merupakan pendukung dari masalah seksual termasuk masalah emosi seperti rasa cemas yang tidak diatasi, depresi atau stress dan sejarah dari atau penyalahgunaan seks yang terjadi. Kesulitan dalam memenuhi berbagai macam kebutuhan dan peran seperti tuntutan pekerjaan, urusan rumah tangga, sebagai ibu dan sebagai anak yang harus merawat orang tua yang sudah lanjut usia. Usia dan kesehatan pasangan, perasaan Anda terhadap pasangan, dan kurang percaya diri terhadap tubuh Anda atau terhadap tubuh pasangan Anda juga merupakan faktor-faktor tambahan yang dapat merupakan kombinasi dari penyebab masalah seksual. Budaya dan agama juga dapat merupakan faktor pendukung. Atasi segera Untuk kondisi fisik, konsultasikan dengan dokter Anda. Obat-obatan yang mempunya efek samping mungkin perlu diganti dengan obat-obatan yang lain. Perubahan fisik akibat menopause, seperti vagina yang menjadi lebih kering dan menipis, dapat menggunakan terapi hormon atau gel pelumas. Untuk menguatkan otot vagina atau meningkatkan rangsangan seksual, Anda dapat melakukan latihan Kegel, atau konsultasi dengan ahli. Saran lain yang mungkin dapat membantu, cobalah mencari posisi baru, latihan otot relaksasi (kontraksi dan relaksasi otot pelvis), atau latihan otot vagina dengan menggunakan alat khusus. Untuk masalah psikologis atau masalah hubungan konsultasikan dengan dokter yang biasanya akan merekomendasikan Anda untuk konseling atau melakukan psikoterapi. Biasanya terapi termasuk pendidikan seks mengenai fisiologi tubuh Anda dan teknik membangkitkan rangsangan yang Anda perlukan untuk mencapai orgasme. Jenis psikoterapi, disebut terapi tingkah laku. termasuk latihan tuntunan diri, seperti sentuhan non-seksual atau pijatan tanpa berhubungan intim sampai kepada peningkatan kenikmatan/gairah seksual. Latihan-latihan ini dipusatkan pada rangsangani bukan pada hubungan intim. Hubungan antara pikiran dan tubuh Bagi wanita, respons seksual merupakan masalah yang kompleks dan melibatkan hubungan antara pikiran dan tubuh. Otak merupakan organ seks yang paling penting dari tubuh Anda. Ide, fantasi, gambaran, bau dan sentuhan semuanya merupakan reaksi otak yang membawa kepada suatu kenikmatan dan gairah. Respons seksual sering merupakan ungkapan perasaan anda terhadap pasangan anda yang juga merupakan hal yang sama terhadap rangsangan seksual. Selain itu, banyak wanita yang memberikan respons seksual sebagai ungkapan rasa kasihnya kepada pasangannya. Bagi mereka, keintiman emosional seperti sentuhan berpegangan tangan diperlukan untuk mencapai keintiman seksual. Bicarakan secara teratur dan terbuka dengan pasangan anda mengenai perasaan anda. Hal ini dapat membantu anda dalam memperbaiki hubungan anda berdua. Langkah pertama yang paling baik dilakukan adalah begitu Anda merasakan ada masalah, kenali masalah yang Anda alami dan segera konsultasikan ke dokter. Temukan keintiman yang lebih mendalam Kebutuhan akan keintiman tidak mengenal usia. Anda tidak akan pernah berhenti membutuhkan kasih sayang, pendekatan emosional dan cinta yang mendalam. Tubuh Anda akan berubah sesuai dengan perubahan usia yang mana hal ini akan mempengaruhi seksualitas Anda. Tidak setiap orang merasa terganggu dengan perubahan ini, tetapi beberapa wanita merasakan disfungsi seksual sebagai masalah serius. Dengan mengetahui apa yang Anda harapkan dan dengan membicarakan masalah seks secara jujur dengan dokter dan pasangan, Anda dapat menemukan kembali keintiman yang lebih mendalam dan lebih memuaskan. Dok. Nova