Dokter Anita yang terhormat, Saya (25), seorang ibu yang sudah berumahtangga selama 1,5 tahun dan belum punya anak. Dok, tiap kali saya berhubungan intim dengan suami, kok, saya tidak pernah merasakan orgasme ya? Padahal saya sudah rileks dan mencoba menikmatinya. Beberapa bulan setelah menikah, saya mengalami keputihan yang cukup banyak, gatal, dan bau. Lalu, saya periksa ke dokter kandungan dan alhamdulillah sekarang sudah baik. Pernah juga haid-nya sangat banyak dan itu tak seperti biasanya. Memang haid saya tidak teratur, tapi biasanya kalau pun telat hanya 1 2 minggu saja. Saya sudah periksa lagi ke dokter yang sama. Dokter bilang tidak apa-apa dan mengatakan kandungan saya bersih/baik-baik saja. Yang ingin saya tanyakan: 1. Apa penyebab tidak bisa orgasme? Bisakah disembuhkan? Benarkah orang yang tidak bisa orgasme tidak bisa punya anak? Apa suami bisa merasakan apabila istrinya tidak bisa orgasme? 2. Apabila harus ke dokter, sebaiknya ke dokter apa? Adakah bedanya dokter kandungan dengan bidan? 3. Bagaimana seorang lelaki dinyatakan ejakulasi dini? Susilawati Karawang Ibu S di Karawang, Orgasme adalah suatu puncak sensasi kenikmatan yang dialami setiap orang dalam berbagai kondisi. Terangsangnya wanita atau kemampuan mengalami orgasme saat melakukan hubungan seks sebenarnya disebabkan mengalirnya darah ke area genital yang menyebabkan sensitivitas vagina meningkat. Tetapi masalah frigiditas (tak mampu mengalami orgasme) atau rendahnya tingkat kepekaan seorang wanita terhadap rangsang seksual dapat juga tidak berhubungan dengan sirkulasi darah ke vagina, tapi bisa jadi masalah hormonal, atau juga aktivitas dan lingkungan ranjang yang monoton, biasa dialami oleh pasangan yang sudah menikah lama. Karena itu coba lakukan pemeriksaan hormon ke dokter kandungan Anda, disertai perubahan-perubahan kecil pada kamar Anda, misalnya bahan sprei yang berbeda, pemberian aroma yang berbeda dari biasanya. Perlu diketahui pusat kenikmatan seksual wanita sebenarnya daerah leher rahim atau pintu rahim. Karena organ ini penuh dengan ujung-ujung syarat yang amat sensitif dan berada di ujung dalam vagina. Stimulasi pada organ ini secara berulang akan menghasilkan orgasme. Suami tidak dapat mengetahui apakah istri mengalami orgasme atau tidak. Cobalah untuk mengatasi hal ini dengan berkomunikasi dengan suami agar masalah yang terjadi antara kalian berdua dapat diselesaikan. Yang berperan dalam terjadinya kehamilan ada beberapa faktor. Pertama sperma dan sel telur, pastikan dulu dari pemeriksaan sperma analisa bahwa tidak ada yang bermasalah, misalnya dari jumlah sperma, pergerakannya, fungsinya, infeksi, dan lain-lain. Sedangkan dari sel telur, dilakukan pemeriksaan kemungkinan adanya pengeluaran sel telur matang secara berkala dari indung telur. Pemeriksaan dilakukan dengan pemeriksaan darah pada hari tertentu (tergantung siklus haid dan tanggal hari pertama haid terakhir), juga dilakukan pemeriksaan Ultra Sonography (USG) secara berkala untuk melihat sel telur matang di indung telur. Faktor kedua adalah rahim, indung telur, dan saluran telur. Dapat terjadi beberapa masalah di sini, yang dapat mengganggu kesuburan Anda misalnya adanya mioma (pembengkakan otot uterus), kista pada indung telur, atau sumbatan pada saluran telur. Untuk mendeteksi kelainan ini dapat dilakukan pemeriksaan USG, dan bisa juga dengan pemeriksaan radiologi. Terapi yang dilakukan biasanya merupakan kombinasi antara pengobatan hormon dan operasi. Faktor selanjutnya adalah masalah hormon pada wanita, apakah semua hormon yang ada berimbang dengan jumlah yang normal, atau tidak. Untuk mengetahuinya dapat dilakukan pemeriksaan hormonal secara lengkap pada satu periode. Bila ada masalah maka hal ini harus diperbaiki dengan melakukan terapi dan pemeriksaan laboratorium secara berkala sampai hormon Anda normal kembali. Terakhir adalah faktor lingkungan yang bisa menjadi masalah, misalnya faktor infeksi. Biasanya dilakukan pemeriksaan TORCH (pemeriksaan kuman dan virus yang dapat mengganggu proses kehamilan), bila memang ada antibodi yang cukup tinggi secara akut, sebaiknya diberikan terapi dulu sebelum Anda hamil. Jadi, saya pastikan selama hal-hal di atas dalam keadaan normal, walaupun Anda tidak mengalami orgasme, maka kemungkinan Anda hamil masih terbuka. Pemeriksaan masalah kesuburan harus Anda konsultasikan dengan dokter kandungan di kota Anda. Dok-ter jelas berbeda dengan bidan, karena dokter kandungan harus menjalani pendidikan sebagai dokter umum dulu selama lebih kurang 6 (enam) tahun. Mereka mempelajari masalah manusia dengan kelainan dan penyakit yang ada. Lalu, dilanjutkan dengan pendidikan khusus kandungan dan permasalahan yang ada selama lebih kurang 5 (lima) tahun. Sedangkan bidan langsung dididik untuk masalah kehamilan dan persalinan normal selama 1 (satu) atau 3 (tiga) tahun. Ejekulasi dini ada dua kategori, ada yang disebut ejakulasi dini absolut, bila mengalami ejakulasi kurang dari 3 (tiga) menit, sedangkan ejakulasi dini relatif bila berejakulasi antara 3 (tiga) sampai 15 (lima belas) menit. Artinya, suami dikatakan mengalami ejakulasi dini bila waktu yang dibutuhkan istri untuk mengalami orgasme lebih lama daripada yang dibutuhkan suami untuk berejakulasi. Penyebabnya dapat karena gangguan pada sistem syarat atau karena gangguan sistem sirkulasi darah ke penis.