Suami Takut Istri (2)

By nova.id, Kamis, 21 Mei 2009 | 17:56 WIB
Suami Takut Istri 2 (nova.id)

Memaksakan Kehendak"Orang yang dominan biasanya mendikte," kata Luci. Padahal, dalam menjalankan hubungan pernikahan, seharusnya posisi suami dan istri haruslah setara. Sayangnya, sifat dominan yang dimiliki seseorang, cenderung menyebabkan yang lainnya "mengalah" dengan paksa. Misalnya, ketika dirinya tak suka diatur sedemikian rupa oleh istri dominan, suami akan menurutinya, padahal hatinya belum tentu menyatakan hal yang sama. Hal kecil lainnya, seperti suami dan istri akan pergi berdua. Suami ingin makan satai, sementara istri ingin makan bakso. Oleh karena istrinya dominan dan berkeinginan kuat, ia akan memaksakan kehendak sehingga suami harus sering mengalah. "Masalahnya, apakah suami mengalah dengan rela?" tanya Luci. Bukan tak mungkin, karena hal sepele ini pasangan akan memendam kekesalan. Sekali lagi, Luci mengingatkan, kesetaraan dalam hubungan sangatlah penting. Istri harus memikirkan kebahagiaan pasangan, begitu pun sebaliknya. Bila sudah menikah, bukan hanya tentang Anda, tapi juga pasangan. Ketika istri mendominasi suami, ini adalah gambaran betapa ia tak menghargai suaminya. "Komponen penting dalam pernikahan justru penghargaan tadi. Dengan mendominasi suami, itu sama saja dengan menginjak-injak suami, kan?" tambahnya.Kurang Intimasi Menurut Luci, orang yang dominan juga merupakan cermin ketidakdewasaan secara emosi. Misalnya, ia tak percaya dengan kesetiaaan suami, sehingga pikirannya selalu dihantui oleh bayangan suaminya yang berselingkuh. Ketakutan seperti itu membuat istri menekan suaminya secara emosional, "Secara tidak langsung, kata Luci, istri dominan akan menguasai anak dan suami. Ketika ini terjadi, istri menjadi diktator dan hasilnya suami jadi tertekan. Tekanan ini akan membuat suami takut terhadap istrinya, bahkan untuk sekadar berdekatan. Misalnya, jadi sengaja mengulur waktu pulang dari kantor, menghindari kontak secara langsung, dan bangun lebih awal dari istrinya. Semua dilakukan semata-mata untuk menghindari konflik dengan sang istri. Ibarat senjata makan tuan, yang tadinya diharapkan dapat menjaga hubungan, malah memperuncing kecurigaan. Bahkan lebih buruk, suami malah mencari pelarian dengan benar-benar berselingkuh.Hasilnya, intimasi jadi makin berkurang. "Suami akan sesak dengan omelan istri dan dia akan makin menjauh," tegas Luci. Hubungan intim dan komunikasi yang seharusnya terjalin erat, akhirnya hanya tinggal cerita saja. Maka, Luci kembali mengingatkan, kunci dari hubungan sehat. Yaitu adanya batas, yang bisa memberikan rasa nyaman kepada keduanya, karena istri menghargai suami dan menyayanginya dalam kebebasan yang diberikan, bukan karena ketakutan. "Mana bisa mesra kalau suami ketakutan sama istrinya?" tukas Luci.Berusaha SetaraLantas apa yang bisa dilakukan sang suami? Tunjukkan sikap tegas yang konsisten. "Suami harus belajar berkata "tidak" agar istrinya tidak terus menindas," saran Luci. Jangan mau diinjak-injak, dan tunjukanlah ketegasan sikap. Sebagai suami, Anda layak dipercaya dan dikasihi tanpa harus diancam istri, apalagi dikungkung ketakutan. Seorang pria harus berani mengklaim haknya sebagai kepala keluarga, sekalipun itu mengundang letupan konflik. Ingat, memendam masalah bukan solusi. Konflik tak mengapa terjadi, imbuh Luci, dan justru harus diselesaikan, sebab tujuannya untuk menemukan titik temu dan menyesuaikan visi. Menurut Luci, justru pernikahan tanpa konflik banyak yang berada di ujung tanduk. Tak kalah pentingnya, ingatkan kembali diri masing-masing, apa tujuan dari menikah dan kenapa memutuskan untuk menikahi pasangan Anda sekarang. Suami juga harus lebih sigap dan bisa diandalkan. Bukan hanya masalah penghasilan, lho, tapi juga dalam pengambilan keputusan dan untuk hal sekecil apapun! Misalnya, ketika istri minta suami membetulkan komputer yang rusak, tapi tak juga dilakukan. Sehingga, istri mengambil tindakan sendiri. Jika ini menjadi kebiasaan, bukan tak mungkin pria akan kesulitan menyeimbangkan diri di hadapan istri. Lantas, istri jadi bosan dan menganggap suaminya tak bisa diandalkan. Nah, jadi mulailah dari hal kecil dan komunikasikan semua masalah sebaik mungkin.

Agar Suami Tak Takut Istri Terapkan langkah-langkah berikut untuk menyelamatkan mahligai pernikahan Anda berdua.1. Suami harus berani mengambil keputusan, tapi juga berikan ruang berpendapat bagi istri.2. Tunjukkan, Anda adalah suami yang bisa diandalkan dan ulung dalam bidang yang ditekuni.3. Kebebasan adalah hal yang krusial, jadi jaga baik-baik dan jangan sampai disalahgunakan!4. Berikan kritik yang membangun kepada istri, dan sampaikan dengan bahasa tubuh serta gaya bicara yang tak menghakimi. Sebaliknya, suami pun harus bisa menerima kritik dari istri.

Astrid Isnawati