Mesra dengan Mertua

By nova.id, Sabtu, 21 Maret 2009 | 01:00 WIB
Mesra dengan Mertua (nova.id)

Di bawah ini ada beberapa masalah umum yang bisa menyebabkan konflik antara pasangan dan mertua, juga tips untuk mengatasinya. 1. Kebiasaan MenyebalkanSetiap orang, termasuk mertua, punya kebiasaan yang menyebalkan. Misalnya, terlalu banyak gula yang dimasukkan ke dalam teh, atau menceritakan masalah berulang-ulang kali, dan lainnya. Sebagai pasangan, buatlah daftar menyebalkan dari kedua orangtua, lalu kumpulkan semua maksud baik mereka. Akhirnya, Anda berdua setuju mengacuhkannya atau menertawai perilaku mereka. Jika ada masalah, dimana Anda benar-benar tak bisa menerima perilakunya, diskusikan baik-baik dan minta mereka berhenti melakukan hal itu. Jika mereka berubah, artinya Anda tahu cara terbaik untuk memperbaikinya. Bisa melalui candaan, atau ajak mereka pergi, dan berbicaralah dengan sopan. 2. Mengritik Ada mertua yang tak ragu menceritakan kepada orang lain jika mereka merasa Anda berbuat salah. Hal ini tergantung pada Anda untuk memutuskan, komentar apa yang akan diacuhkan. Mungkin Anda mengacuhkan komentarnya soal masakan atau ketrampilan memotong rumput, tapi putuskan untuk berhenti berkomentar jika mereka sudah ikut campur dalam hal karier atau urusan prinsip berkeluarga.3. Menjaga Hubungan Ada keluarga berpendapat, sangat penting untuk bicara tiap hari dengan mertua. Tapi ada juga pendapat, cukup sesekali saja bicara lewat telepon. Tak ada yang benar atau salah, karena tradisi pasangan berbeda dengan Anda, dan itu harus bisa diterima. Tapi, jika dirasa hal ini jadi masalah, Anda harus mengatasinya. Misalnya jika menelepon, tak pernah ada yang menjawab, sebagai gantinya, berkunjung saja ke rumahnya dan membuat kejutan. Bukankah ini hal yang baik? 4. Kebebasan Dalam suatu diskusi, beberapa keluarga merasa tak baik membicarakan secara terbuka suatu masalah. Mungkin, ini disebabkan latar pendidikan dan kebiasaan yang berbeda. Satu pihak biasa menyimpan masalah, tak semua hal dibicarajkan, dan tak ada kebebasan. Pihak lain, berlaku sebaliknya. Sebagai pasangan, Anda harus menyetujui hal-hal yang sudah jadi kebiasaan. Dan bicarakan pada orangtua apa yang harus dirahasiakan, misalnya soal keuangan atau kesehatan. Atau, putuskan berbicara hanya dengan salah satu dari mereka saja. Yang penting, Anda berdua tahu apa yang disetujui. 5. Berkumpul Dengan KeluargaAcara perkawinan, liburan Idul Fitri atau Natal adalah salah satu penyebab perselisihan di banyak keluarga. Cobalah merencanakannya baik-baik dan biarkan semua orang mengetahui apa yang Anda putuskan. Anda dan pasangan mungkin juga mengetahui tradisi keluarga yang kuat, jadi siapkan untuk bertoleransi. Untuk banyak pasangan, berhubungan dengan mertua merupakan tantangan panjang dalam kehidupannya, tapi banyak juga pasangan lainnya berpendapat, hal ini mudah saja jika Anda tahu lebih baik bagaimana menghadapinya. Bagaikan peristiwa dalam kehidupan seperti memiliki bayi atau pindah rumah, yang akan menambah masalah, tapi dengan cinta kasih yang tulus dan pengertian, masalah yang timbul bisa dijadikan kesempatan untuk lebih saling mendekatkan diri. Hidup dalam keluarga besar bisa menjadi sangat luar biasa bermanfaat. Jadi, usaha yang Anda jalankan benar-benar berharga. Aline