Lantas, bagaimana halnya dengan posisi tidur tengkurap? Menurut Nartono, tak masalah. Justru kalau ditelaah lebih jauh, posisi tidur dengan perut di bawah alias tengkurap, memiliki banyak manfaat. Misalnya, bayi sering gumoh. "Paling baik kalau tidurnya tengkurap atau posisi miring agar gumohnya langsung jatuh ke bawah dan tak tertelan lagi oleh si bayi," tutur konsultan bangsal bayi baru lahir FKUI-RSUPN CM ini.
Nah, Bu, sekarang enggak ragu lagi, kan, untuk menidurkan si kecil dalam posisi tengkurap? Namun demikian, ada beberapa hal yang perlu Ibu perhatikan. Antara lain, landasan tidur si bayi harus rata atau sebaiknya tidurkan ia di atas kasur busa yang padat. Kemudian, sepreinya harus rapi dan tak mudah mengkerut. Jangan lupa untuk melepaskan kain bedong dari tubuh bayi kala ia tidur, sebab bayi bernafas melalui perut. "Bila perutnya ditekan atau dibedong, nafasnya akan menjadi berat," jelas Nartono.
Tentunya hal ini akan mengganggu jalannya pernafasan si bayi. Namun, bayi yang ditengkurapkan haruslah cukup bulan. Artinya, dia sudah bisa memindahkan kepalanya. Kalau tidak, pada saat ia menggerakkan kepalanya, bisa-bisa mukanya menutupi kasur yang berarti pula lubang hidungnya tertutup sehingga menyebabkannya sulit bernafas. Celaka, kan! Disamping itu, urai Nartono, "pada bayi cukup bulan, kala ditengkurapkan, kakinya akan berbentuk katak, sehingga bagian perutnya dalam posisi terangkat." Nah, dengan perutnya yang bebas ini, maka ia pun bisa bernafas dengan enak pula.
Jadi, bila si kecil belum cukup bulan, jangan coba-coba menidurkannya dalam posisi tengkurap. Begitu pula bila si kecil lahir prematur. "Pantangan" ini juga berlaku bagi bayi kecil untuk masa kehamilan, walaupun ia lahir cukup bulan dan organnya lengkap. Sebab, fungsi organ tersebut masih kurang baik. Selain itu, bayi yang mengalami sindroma gangguan pernafasan, yaitu sering mengalami sesak kala bernafas, juga tak boleh ditidurkan dalam posisi tengkurap. Sudah paham, kan, Bu!
AGAR TAK TERJADI SIDS
Kendati kasus SIDS di Indonesia belum pernah ditemukan, namun tak ada salahnya kita waspada. Untuk itu, orang tua perlu memperhatikan beberapa hal di bawah ini:
* Jaga bayi agar tak terlalu kepanasan.
* Hindari bayi dari lingkungan yang berasap, karena lingkungan yang berasap dapat membuat bayi mengalami sesak nafas.
* Sedapat mungkin usahakanlah agar bayi mendapatkan ASI, karena ASI memiliki antibodi yang dapat memperkecil risiko infeksi saluran pernafasan atas pada bayi.
* Hindari membaringkan bayi di bantal atau matras yang terlalu empuk.
* Tidurkan bayi dalam posisi telentang atau miring ke kanan.
Faras Handayani /nakita