Menurut psikolog Rina Susanto, sebenarnya hal yang terpenting bagi anak adalah komunikasi. Baik secara fisik maupun emosional. "Jika anak merasa aman, disayangi, diperhatikan dan tak dibeda-bedakan, maka ia bisa berekspresi dan merasa berbahagia. Ia tak akan mengalami tekanan-tekanan yang akhirnya membuat stres."Jadi, ciptakanlah suasana keterbukaan di dalam keluarga. Beri kebebasan pada si anak untuk berbicara ataupun mengemukakan pendapat dan isi hatinya. Kendati usianya masih kecil, anak tetap butuh didengarkan. Dengan begitu, jika ia ada masalah, maka ia tak akan takut untuk mengutarakannya.
Luangkan waktu untuk bersantai atau berekreasi bersama anak. Tentunya sambil bersantai/berekreasi tetap harus diiringi komunikasi yang baik. Apa gunanya pergi bersama-sama sekeluarga tapi masing-masing asyik dengan aktivitasnya sendiri-sendiri.
Selain itu, orang tua harus peka dan tanggap terhadap kebutuhan anak. Jika anak sedang bersedih, misalnya, katakanlah, "Ayah mengerti, kamu sedih sekali karena temanmu tak mau bermain denganmu." Jangan malah mengatakan, "Sudah, enggak usah menangis. Salah kamu sendiri, kenapa jadi orang pelit. Makanya enggak ada anak yang mau main sama kamu."
Yang tak kalah penting, janganlah anak dibebani dengan stres keluarga. Bila kita amati, ada orang tua yang kerap menumpahkan masalahnya pada anak kendati anaknya masih kecil. Hal ini sungguh tak bijaksana. Sama halnya dengan membiarkan anak menyaksikan pertengkaran orang tuanya. Bila ayah dan ibu punya masalah, sebaiknya dikomunikasikan berdua secara arif.Dedeh