TabloidNova.com - Tanggal 13 Oktober bukanlah tanggal biasa. Di hari ini, seluruh wanita di dunia merayakan hari di mana mereka bisa "bebas" sepenuhnya.
Ya, ini adalah No Bra Day, alias hari di mana para wanita bebas tak mengenakan pakaian dalam penyangga payudara, sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap bulan Oktober, yang merupakan National Breast Cancer Awareness Month.
No Bra Day mungkin sangat melegakan (dan menyenangkan) bagi beberapa wanita, namun bukan berarti adanya hari ini tak memantik kontroversi. Faktanya, beberapa wanita malah merasa event ini menyinggung. Apapun, alasan diadakannya No Bra Day sesungguhnya sangat mulia, yakni menyadarkan para wanita akan penyakit yang sangat berbahaya: kanker payudara.
Nyatanya, kanker payudara adalah penyakit mematikan nomor dua di Amerika Serikat. Walaupun dewasa ini pengobatan terhadap kanker sudah sangat maju, para ahli masih belum bisa memastikan apa penyebab kanker payudara sesungguhnya.
Menurut National Cancer Institute, tahun ini saja diperkirakan akan ada sekitar 230.000 wanita yang didiagnosa terkena kanker payudara, dan 40.000 di antaranya meninggal dunia.
Yang menggembirakan, tingkat kesembuhan penyakit ini juga terus merangkak naik. Bahkan, sebanyak 89% penderita kanker payudara dikatakan sembuh setelah divonis menderita penyakit ini pada lingkup tahun 2004 hingga 2010.
Pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) dan mammogram sangat penting dan dianggap bisa menyelamatkan nyawa Anda. Maka, ketahui risiko dan jadwalkan mammogram segera.
Bulan ini, bulan kesadaraan akan kanker payudara, adalah bulan untuk memberikan dukungan terhadap segala aspek mengenai kanker payudara. Dukungan bisa diberikan kepada mereka yang tengah bertarung melawan kanker payudara, juga penghormatan kepada mereka yang meninggal karena penyakit ini.
Jadi, apakah Anda berpartisipasi dalam No Bra Day dan memutuskan untuk melepaskan bra Anda seharian ini atau tidak? Apapun pilihan Anda, pertarungan antara kaum wanita dan kanker payudara harus terus berjalan.
Astudestra Ajengrastri / Sumber: The Examiner