Namanya mungkin familiar untuk sebuah produk motor tapi sebagai nama penyakit, tidak banyak orang yang tahu. PK pertama kali ditemukan di Jepang tahun 1967. Nama aslinya mucocutaneus lymph node syndrome namun lebih terkenal Penyakit Kawasaki karena sesuai nama penemunya, Dr. Tomisaku Kawasaki. MIRIP CAMPAK Sebetulnya, apa sih PK? "PK merupakan penyakit vaskuler vaskulitis, penyakit yang menyerang pembuluh darah. Gejala PK mirip dengan campak. Pemunculan PK ditandai dengan demam tinggi hingga 41 derajat Celcius minimal lima hari, ruam merah di seluruh tubuh, lidah dan bibir merah, bengkak pada tangan dan kaki, mata merah tanpa disertai belek dan pembesaran kelenjar getah bening di salah satu sisi leher. Pada fase penyembuhan, kulit tangan dan kaki mengelupas," terang Dr. Najib Advani SpAK. Mmed. Paed., spesialis anak konsultan-ahli jantung anak dari RS Internasional Bintaro. Sampai sekarang belum diketahui penyebab PK. Yang menyedihkan, 80 persen penderita PK adalah balita.
CACAT JANTUNG Bila tidak segera diobati, PK bisa mengenai jantung. Inilah yang paling ditakutkan, lantaran PK mampu merusak arteri koroner yang mengalirkan darah ke jantung. Bila arteri ini rusak, jantung tidak bisa mendapatkan darah yang cukup, sehingga otot jantung akan mati dan mengakibatkan kematian penderita. Untuk mendeteksi kelainan arteri koroner dan gangguan fungsi jantung, setiap penderita PK harus menjalani pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) dan ekokardiografi (Eko). "Sebab, meskipun sudah sembuh, setelah dewasa jantungnya bisa cacat," jelas Najib.
BISA SEMBUH TOTAL Terkadang, lanjut Najib, PK bisa sembuh sendiri setelah demam berhari-hari. Dengan catatan, jantung penderita tidak terserang. "Di Indonesia belum ada pasien PK yang sampai meninggal. Semua masih bisa diobati dengan baik," jelas Najib. Pengobatan terhadap penderita PK dilakukan dengan memberikan cairan imunoglobulin lewat infus dalam 10 -12 jam. Selain itu, aspirin untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah dan mengencerkan darah.
IBARAT GUNUNG ES Menurutnya, kasus PK di Indonesia ibarat gunung es. Yang sekarang terungkap baru permukaannya saja. "Di Indonesia, diperkirakan akan ditemukan sekitar 3 - 5 ribu kasus PK per tahun, bila menghitung balita di Indonesia yang jumlahnya sekitar 22 juta," jelas Najib. Hasuna Daylailatu