Trik Agar Anak Mau Berbagi (1)

By nova.id, Jumat, 22 Januari 2010 | 02:57 WIB
Trik Agar Anak Mau Berbagi 1 (nova.id)

Trik Agar Anak Mau Berbagi 1 (nova.id)

""

Apa yang Anda lakukan ketika melihat buah hati Anda berebut mainan dengan temannya? Ikut turut campurkah? Atau mendiamkan dan berharap anak bisa menyelesaikan sendiri masalah mereka?

Anak-anak sangat sensitif terhadap pesan tersirat. Jadi, cobalah pendekatan yang lebih masuk akal buat anak dan hindari campur tangan yang menyakitkan fisik dan perasaan anak, seperti 9 trik berikut:

1 Cari solusi, bukan kesalahanKetika anak-anak berebut mainan dan tidak ada solusi di antara mereka, pisahkan mereka dan beri mereka pengertian supaya bisa berbaikan. Kuncinya, beritahu anak-anak cara untuk menyelesaikan "pertikaian" di antara mereka. Setelah itu, tinggalkan mereka. Atau, tak ada salahnya memberi anak kesempatan untuk berdamai dengan mengucapkan kalimat seperti, "Kalian berdua pengin mainan yang sama, kan. Kenapa tidak bermain bersama?" Kemudian, tinggalkan mereka. Atau, carilah mainan lain supaya mereka tidak berebut mainan yang sama.

2 RealistisAnak akan mengembangkan konsep sadar diri dan lingkungan sesuai perkembangan usianya. Jadi, biasanya memang akan muncul fase egoisme sebelum kemudian anak berkembang menjadi seorang yang murah hati. Jika anak terlihat egois dan berebut mainan dengan temannya, tak perlu panik. Lama-kelamaan, ia akan sadar bahwa ia punya lingkungan, punya teman yang harus ia perhatikan juga.

3 Minta maafJika putra Anda merebut mainan temannya, tak ada salahnya Anda meminta maaf kepada si teman atas nama putra Anda. Cara ini akan menunjukkan bagaimana harus menghormati orang lain.

4 Cermati, tapi tak perlu intervensiKetika si kecil berebut mainan dengan temannya, jangan terburu-buru turut campur ke dalam "pertikaian" (kecuali jika sudah terjadi aksi fisik di antara mereka). Cara ini hanya akan menghasilkan penyelesaian yang bersifat menang-kalah. Bisa jadi, si kecil akan merasa ia kalah setelah Anda lerai. Bisa jadi juga, yang kemudian terjadi anak menjadi sangat tergantung kepada Anda setiap kali menemui masalah. (Bersambung)

Hasto