"Memberantas sarang nyamuk dengan melakukan3M plus yang sering kita dengar harusnya memang sudah dikenal anak-anak sejak usia dini. Libatkan saja seluruh keluarga agar tidak ada lagi jentik nyamuk yang bisa menimbulkan penyakit dbd pada lingkungan kita," tegasnya.
Ditambahkan olehnya bahwa Pemberantasan Sarang Nyamuk (PNS) juga sudah dikenalkan kepada anak-anak sejak usia sekolah. "Jadi apabila sudah terbangun kesadaran untuk membersihkan maka secara otomatis dia melakukannya tidak perlu lagi disuruh-suruh," katanya lagi.
Tak hanya rumah saja yang menurut Charles menjadi perhatian sekolah dan kantor bahkan tempat umum pun harusnya tak lepas diperhatikan. "Saya saja tidak mau mengajar kalau tempatnya tidak bersih dan ini menjadi tanggung jawab semuanya tidak hanya saya saja juga sebagai pengajar. Jadi Universitas pun juga harus melakukan jumat bersih juga"ucapnya saat jumpa pers Kampanye Pemberantasan Sarang Nyamuk Melalui 30 Menit Jumat Bersih di kawasan Kebon Jeruk (24/5).
Terlebih fasilitas umum menurutnya menjadi tempat bersarangnya jentik nyamuk yang tak terperhatikan. "Justru tempat seperti ini yang banyak nyamuk berdarahnya, coba saja mulai untuk memperhatikan lingkungan tempat kita bekerja juga," katanya.
Mengamini pendapat pakar kesehatan ini, Husein Habsyi, Wakil Ketua IAKMI pun menceritakan bahwa kini juga melibatkan para mahasiswa untuk bisa membantu kampanye ini agar semakin baik. "Pemberdayaan mahasiswa dalam Kampanye Lawan Demam Berdarah memang menjadi terobosan nyata untukmenanggulangi DB, dengan adanya kolaborasi kalangan akedemis dapat mendukung agar gerakan ini semakin direspon positif dan meluas kepada masyarakat," tambahnya lagi.
Swita