"Selama ini banyak produser yang mengatakan filmnya komedi horor yang berbeda, tapi setelah jadi ternyata sama saja dengan yang lain. Saya berani jamin, Pocong Keder berbeda, karena sebelum menulis cerita ini saya menonton hampir semua film horor komedi yang ada di bioskop. Tujuannya apa? Supaya saya tidak menulis cerita yang sama sekali berbeda," tegas Fachrul yang pernah mendapat pengharagaan di Festival Film Indonesia 1997 sebagai penulis skenario terbaik lewat Mat Angin.
Fachrul dipercaya menulis skenario dan menyutradarai film perdana dari rumah produksi Red White Pictures ini. Sang produser Glenn Irawan juga memberi garansi di Pocong Keder tak ada adegan slapstick atau berlebihan, tapi lebih bertumpu pada kekuatan cerita. "Pocong Keder betul-betul menghibur. Film ini tidak membuat penontonnya ketakutan dan teriak histeris, tapi justru tertawa. Tertawanya ini pun karena ceritanya, bukan seperti film lain yang memaksa penonton untuk tertawa, sehingga adegannya kadang tidak masuk akal atau dibuat-buat," ujar Glenn.
Meski memasang pemeran utama seksi Fifie Buntaran, Pocong Keder tak mengeskploitasi sensualitas Fifie. "Buat Fifie, enggak diapa-apain dia sudah seksi," ujar Fachroel. Selain Fifie, Pocong Keder dibintangi Ridwan Hendra yang mencuat lewat sinetron OB di RCTI.
Ridwan inilah yang berperan sebagai pocong. Cerita Pocong Keder berawal dari pocong yang kehilangan makamnya akibat pembangunan apartemen. Dalam pencarian "rumahnya" si pocong terdampar di rumah kos yang dikelola oleh tokoh wanita yang dipernakan oleh Fifie. Kehadiran pocong ini menimbulkan kehebohan, bukan saja bagi penghuni kos, tapi juga masyarakat sekitar. Rupanya sang pocong ingin dikuburkan lagi akan mendapat makam baru. Pintar juga, tuh, pocong .
Tarmizi