Launching dan Lelang Lukisan Man

By nova.id, Minggu, 21 April 2013 | 17:39 WIB
Launching dan Lelang Lukisan Man (nova.id)

Launching dan Lelang Lukisan Man (nova.id)

"Foto:Henry "

Acara lelang sekaligus mengakhiri acara pameran Retro Man 50 Tahun Berkarya yang sudah berlangsung sejak tanggal 11/4. Sebelum acara penutupan, panitia melangsungkan acara launching dua komik sekaligus karya Man yaitu Kronologi Mandala yang diterbitkan Anjaya dan Dia yang diterbitkan cergamku.com. Tampil sebagai pembicara   Pak Man, Andy Wijaya, dan Dedi Sugianto.

Andy mengungkapkan, ia ingin mendokumentasikan petualangan Mandala dari awal sampai akhir. Dorongan muncul karena selama ini banyak penggemar komik yang kesulitan untuk mendapatkan komik Mandala. Kronologi Mandala diharapkan mengobati kerinduan pembaca akan sosok pendekar yang melegenda itu sekaligus ingin memperkenalkannya kepada pembaca muda.

Dalam kesempatan ini, Dedi Sugianto mengatakan proses komik Dia yang muncul di sela-sela pembuatan Roseta, komik karya Pak Man yang sudah terbit.  Dedi yang mengaku bukan penerbit tapi hanya sebagai penggemar cergam mengatakan, "Dalam obrolan dengan Pak Man, terpikir untuk membuat komik berjenis horor atau misteri. Ini sekaligus menandai perjalanan kreatif Pak Man yang awalnya memang membuat komik jenis horor."

Man kembali mengisahkan proses penciptaan Mandala. Ketika komik silat melesat dengan kesuksesan Si Buta, ia masih asyik membuat komik-komik lain yang bertema misteri. Kalaupun ia membuat komik silat, "Hanya satu judul selesai. Kala itu, saya membuat komik latar Batavia seperti Tompel Garong Budiman dan Pecah Kulit," ujar Man.

Sampai akhirnya, penerbit minta Man menggarap komik silat dengan satu tokoh yang bisa muncul dalam petualangan di beberapa judul. "Saya membaca dulu komik-komik silat seperti Si Buta. Sebelumnya, saya malah enggak baca. Setelah mempelajari model komik silat, saya menyanggupi permintaan penerbit," kisah Man.

Saat penggarapan komik ini, Man berproses bersama sahabatnya, komikus Djair dan Pii di rumah Djair di kawasan Matraman Dalam, Jakarta Timur. Ketika akan memberi nama tokohnya, Man bertanya pada Djair, nama kawasan tempat tinggalnya. "Dari nama Matraman Dalam inilah terbersit ide untuk memberi nama tokohnya: Mandala," kata Man yang membuat komik berjudul Golok Setan.

Di awal kariernya, Man mengaku lebih tertarik pada kisah horor. Yang menarik, semua didorong karena sifatnya yang penakut. Justru karena penakut inilah, ia mampu membuat kisah-kisah yang memancing kesan seram dan menakutkan. "Mungkin memang sulit membuat komik horor, makanya saat itu tidak banyak komikus yang membuatnya. Bagi mereka yang tidak penakut seperti saya, barangkali malah agak kesulitan membuat kisah-kisah seram."

Selanjutnya, acara ditutup dengan kata sambutan Man. Man mengungkapkan kebahagiaanya karena karya-karyanya disukai penggemarnya.

Henry