Women Across Borneo: Jelajah Alam dan Sejarah Bumi Borneo

By nova.id, Rabu, 10 April 2013 | 09:35 WIB
Women Across Borneo Jelajah Alam dan Sejarah Bumi Borneo (nova.id)

Ekspedisi Women Across Borneo dalam etape pertama tak cuma bersepeda menyusuri lereng bukit melainkan 'berkenalan' dengan beberapa tempat bersejarah di Kalimantan Barat. Selama bersepeda, para atlet dadakan itu melewati areal seluas tiga ribu hektar lebih yang didalamnya terdapat 10 kuburan masal berukuran besar. Sekitar 21 ribu korban pembantaian saat penjajahan Jepang sekitar tahun 1942-1945 dikubur disana, yang dikenal sebagai 'Peristiwa Mandor'.Saat tabloidnova.commemasuki areal pemakaman itu, suasana mistis sangat terasa. Di bagian depan terdapat tugu penyambut tamu yang hadir. Di bagian tengah pemakaman, terdapat sebuah relief yang secara detail menggambarkan kekejaman pembantaian kaum cendikia Kalimantan Barat yang menjadi korban penjagalan oleh bangsa Jepang. Semakin masuk ke areal pemakaman, disana terdapat 10 kuburan 'raksasa' yang tersebar di sepanjang areal pemakaman. Hanya jalan selebar tiga meter yang menjadi penghubung antara satu kuburan ke kuburan lain.Puas berkeliling di areal pemakaman bersejarah itu, tim berpindah ke lokasi lain. Tak sampai satu jam perjalanan, terdapat sebuah bukit yang menurut warga setempat disebut sebagai 'Bukit Soeharto', kenapa demikian? "Karena dulu Pak Harto pernah mendarat disini pakai helikopter, supaya enggak ketahuan banyak orang. Itu kata orang-orang ya," kata Pak Anton, yang menjadi pemandu selama mengikuti ekspedisi ini.Tak seperti saat di Makam Juang Mandor, di Bukit Soeharto hanya ada sebuah bangunan seperti rumah tak berpenghuni dan sebuah tugu yang diatasnya terdapat patung burung Elang. Lokasi yang dulunya sepi, kini ramai oleh para pelajar yang menyalahgunakan areal kosong itu sebagai arena balap liar. Beberapa dari mereka menggunakan motor yang sudah dimodifikasi dan memacu motor balap ala pelajar Kalimantyan sekencang-kencangnya.Di hari ketiga ekspedisi ini, jarak yang akan ditempuh sekitar 75 Kilometer. Tak jauh berbeda dari perjalanan kemarin. Mereka akan banyak menelusuri perbukitan dan jalan yang tak terlalu besar. Untuk hari ketiga ini, mereka akan berhenti di daerah Sosok, Kabupaten Sanggau. "Target kita 50 Km jadi naik 70 Km, supaya besok bisa lebih ringan," kata Samantha. "Trek yang kita lewatin berat, tanjakan dan turunan sama-sama tajam, tapi harus semangat, harus bisa lewat," kata Ni Wayan Warni. Hari ini kelima pesepeda melewati kecamatan Kembayan, Simpang Tanjung.Okki