"Hutannya seram banget. Kita punya kode rahasia yaitu pencet bel, untuk tau kalau kita enggak berjauhan," kata salah satu peserta, Lilis Nurcahyani, kepada tabloidnova.comdi Landak, Kalimantan Barat, Selasa (9/4) malam.Suara nyaring ditengah heningnya hutan Borneo menjadi satu-satunya alat mereka untuk mengetahui kalau semua peserta masih dalam barisan awal. Jika mereka mengalami masalah pada tunggangan mereka, secara terus-menerus peserta membunyikan bel tanda bahaya. "Kode itu kita ciptain dengan sendirinya ya. Apalagi kalau ada masalah sama sepedanya, mau enggak mau kita reflek nengok," kata Linda. "Tadi sih sempat kepisah ya pas hujan, ada yang ketinggalan pas saya pakai raincoat," kata Samantha.Cuaca di hari kedua dari Peniraman menuju Landak memang tak bagus. Hujan lebat mengiri perjalanan. Belum lagu, sang ketua tim ekspedisi untuk etape bersepeda ini, Lindawati, mulai menurun. "Secara fisik jauh menurun, hari kedua ini capek banget. Awal ngedrop demam kambuh," kata Linda. "Hujan hampir setengah hari. Paling kita pakai raincoat dan sepedahan tetap lanjut," kata Samantha. "Hari ini rakitan sepeda benar, kemarin kurang kuat saja, kan sudah pengalaman hari pertama," kata Ni Wayang Warni.Okki