Orang Tua Korban Kekerasan SMA 3 Mengadu ke Ahok

By nova.id, Rabu, 3 September 2014 | 08:50 WIB
Orang Tua Korban Kekerasan SMA 3 Mengadu ke Ahok (nova.id)

Orang Tua Korban Kekerasan SMA 3 Mengadu ke Ahok (nova.id)

"Diana dan Arif, orang tua Arfiand (foto: KOMPAS.COM) "

TabloidNova.com - Tak terima dan tak puas dengan vonis 1 tahun 6 bulan untuk pelaku kekerasan yang menyebabkan putra mereka, Arfiand Caesar Al Irhami, meninggal dunia, orang tua Arfiand yang bersekolah di SMA 3 Jakarta pun akhirnya mengadukan keresahan mereka kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Arif Setiadi dan Diana Dewi, orang tua Arfiand atau yang akrab disapa Aca itu meminta dukungan dari Ahok untuk menegakkan keadilan yang mereka rasakan tak berimbang. Keduanya diterima Ahok di ruang tamu Wagub di Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (3/9) siang tadi.

Arif dan Diana pun mengajak serta rombongan dari Gerakan Nasional Anti Bullying (GENAB). Mereka meminta pejabat pemerintah DKI Jakarta dan Sudin Pendidikan Menengah Jakarta Selatan untuk keadilan terhadap kasus tersebut.

Kata Diana, vonis 1 tahun 6 bulan dirasakan tak sebanding dengan nyawa Aca yang harus melayang karena kekerasan yang dilakukan para pelaku saat kegiatan pecinta alam Sabhawana. "Kami sangat terpukul dengan keputusan tersebut. Vonis hakim tidak memenuhi rasa keadilan. Tidak akan ada juga efek jera terhadap siswa-siswa pelaku bullying lain," ujar Diana yang menyesalkan vonis dijatuhkan jauh lebih sedikit dari dakwaan hukuman 3 tahun penjara.

Menanggapi sikap orangtua Aca tersebut, Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Selatan, Suharyanto, berharap agar kejadian yang dialami Aca menjadi pembelajaran pada instansi pendidikan untuk memberikan sanksi yang lebih tegas kepada siswa-siswa pelaku bullying.

"Kami sudah didukung oleh pak Ahok, ke depannya, bila ada yang seperti ini lagi, bullying sedikit langsung dikeluarkan. Baik di negeri maupun di swasta juga langsung dikeluarkan. Kita harus tegas terhadap anak-anak yang terlibat bully karena pendidikan merupakan kepentingan semua yang harus menjadi tanggung jawab bersama."

Yetta Angelina / Sumber : Kompas.com