Di-bully dan Dilaporkan ke Polisi, Florence Minta Maaf

By nova.id, Kamis, 28 Agustus 2014 | 17:20 WIB
Di bully dan Dilaporkan ke Polisi Florence Minta Maaf (nova.id)

Di bully dan Dilaporkan ke Polisi Florence Minta Maaf (nova.id)

"Florence saat mengisi bensin di SPBU Lempuyungan, Yogyakarta (foto: TRIBUN JOGJA/Hendra Krisdianto) "

TabloidNova.com - Mahasiswi S-2 UGM, Florence Sihombing, yang sedang menjadi buah bibir di media sosial akhirnya buka mulut. Melalui surat elektronik yang disampaikan kepada Tribun Jogja, ia mengungkapkan penyesalan dan meminta maaf kepada publik.

"Saya beserta keluarga dan teman-teman yang bersangkutan meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada segenap warga Yogyakarta atas kata-kata di Path saya. Saya merasa sangat menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan saya," tulisnya dalam surat elektronik tersebut.

Selanjutnya, Florence juga mengungkapkan permintaan maaf kepada pihak civitas akademika UGM.

"Saya juga meminta maaf kepada pihak UGM, khususnya Fakultas Hukum, dosen-dosen, dan segenap akademisi FH UGM, meski saya tidak pernah membawa-bawa nama UGM. Saya tidak tahu siapa-siapa saja oknum tidak bertanggung jawab yang telah mendramatisir dan menyebarluaskan status Path saya, identitas, dan kontak saya dan teman-teman saya," ujarnya lagi.

Sebelumnya ramai diperbincangkan, Florence dikecam oleh pengguna media sosial lantaran menulis status yang bernada menghina kota Yogyakarta.

Alkisah, Rabu (27/8), Florence hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM) motornya di SPBU Lempuyangan. Saat itu, antrean kendaraan, terutama motor, cukup panjang.

Panjangnya antrean kendaraan yang mengular membuat Florence memilih menuju antrean mobil yang sedang mengantre mengisi pertamax. Namun, petugas SPBU kemudian menolak menuangkan BBM nonsubsidi itu ke tangki motor Florence.

Tindakan Florence ini mengundang perhatian ratusan pengendara motor yang sedang mengantre. Kebetulan, karena kelangkaan BBM, antrian memang lebih padat ketimbang hari biasa. Ia pun lantas disoraki ratusan pengendara motor tersebut. 

Rupanya, kejadian ini memicu Florence mengeluarkan unek-unek di media sosial Path. Tak lama, gambar status yang tak enak dibaca itu menyebar secara viral. 

Tak ayal, para pengguna internet pun bereaksi keras. Banyak yang mengecam dan mem-bully Florence. Sebagian secara langsung menyerang akun Twitter dan Path miliknya, sebagian yang lain menciptakan meme (gambar disertai kata-kata lucu) yang menghina Florence.

Selain terkena bully di media sosial, Florence juga dilaporkan ke polisi. Kamis (28/8) petang, lembaga swadaya masyarakat (LSM) Jangan Khianati Suara Rakyat (Jati Sura) mendatangi Markas Polda DIY untuk melaporkan tindakan pemilik akun Path tersebut karena telah mencemarkan nama baik Yogyakarta.