"Ma, Aku Diejek Terus..!" (1)

By nova.id, Selasa, 17 November 2009 | 18:56 WIB
Ma Aku Diejek Terus ! 1 (nova.id)

Ma Aku Diejek Terus ! 1 (nova.id)

"Foto: Adrianus Adrianto/NOVA "

Anak tidak dapat mengendalikan ejekan, tetapi dia dapat belajar cara memberikan respons:

* Jika anak diejek, ajari ia untuk tidak mempedulikan perilakunya atau segera tinggalkan. Jika ejekan tidak diperdulikan, si pengejek tidak mendapatkan perhatian yang ia harapkan dan akan berhenti mengejek.

* Jika ejekan terus berlangsung, bela diri. Katakan kepada si pengejek untuk menghentikan ejekan, Gunakan pernyataan yang mengena perasaan seperti, "Jika kamu mengejek, saya merasa dipermalukan" atau "Hentikan mengejek saya sekarang juga," lalu tinggalkan.

* Jika sudah mengikuti dua langkah pertama dan ejekan terus berlangsung, minta bantuan. Bicarakan dengan orang tua anak yang mengejek atau dengan guru anak.

* Orang tua juga bisa memberi contoh atau menceritakan pengalaman saat ayah atau ibu diejek temannya dan bagaimana mengatasinya. Anak merasa nyaman ketika tahu mereka bukan satu-satunya orang sakit hati karena diejek. Dengan memberikan strategi-strategi tersebut, anak akan merasakan dampak positif dalam jangka panjang.

* Tidak dapat dihindari, anak akan menghadapi rekan sekerja yang tidak sopan, atasan yang sulit, atau tetangga yang bermasalah. Anak yang telah dibekali dengan strategi mengelola situasi sosial yang keras akan tumbuh berkembang menjadi seorang dewasa yang mampu mengelola situasi interpersonal yang tidak menyenangkan.

Aline