Berlebaran Seru Bersama si Kecil (2)

By nova.id, Sabtu, 19 September 2009 | 17:48 WIB
Berlebaran Seru Bersama si Kecil 2 (nova.id)

"Anak seperti ini akan mencari teman yang sama dengan dirinya karena merasa jauh lebih aman. Kerugiannya, teman-temannya dari ia kecil sampai besar akan cenderung itu-itu saja. Bahkan, memandang sesuatu bisa lebih negatif karena hanya berdasarkan dari kacamatanya sendiri, bukan secara umum," urai Widiawati Bayu, psikolog dari Psychological Practice, Jakarta.Oleh sebab itu, lanjut Widia, silaturahmi tak harus dilakukan saat berlebaran saja. Dalam skala kecil, anak bisa diajak sekadar berkunjung ke rumah tetangga rumah. Kuncinya, kata Widia, orangtua harus jeli dan memahami kebutuhan anak. Jangan dulu bangga pada anak yang anteng main komputer sendiri di rumah.Justru sebaliknya, orangtua harus khawatir mengapa sang anak lebih suka menyendiri di depan komputer daripada main bersama anak-anak lain. Sebaiknya, ajak ia masuk ke lingkungan tetangga. Kendati demikian, jangan langsung dibiarkan sendirian. ,,Amati saja dulu. Begitu sudah terlihat aman, pelan-pelan ia bisa tinggalkan main sendiri."Hal ini pun bisa diterapkan saat mengajak anak bersilaturahmi di kala Lebaran. Bila keluarga Anda memiliki hubungan dan komunikasi yang baik, hangat, terbuka, bisa sharing atau ngobrol layaknya seperti sahabat, bukan sesuatu yang sulit untuk mengajak anak masuk ke lingkungan keluarga lebih jauh.Bila Si Kecil sudah terbiasa diajak bersosialisasi, imbuh Widia, tak akan sulit baginya untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Dan perlu diingat, silaturahmi bukan sekadar bersalaman, melainkan apa yang selanjutnya akan dilakukan sang anak.Beri TeladanWidia menyarankan, sebaiknya ajak anak bergabung tak hanya dalam kelompok anak-anak seusianya saja, ajak pula ia bergabung ke dalam kelompok anak yang lebih besar atau orang dewasa lainnya agar ia lebih mudah bergaul dan supel.Orangtua pun harus memberi teladan pada anak, jangan sekadar bicara tanpa memberi contoh. Misalnya, berilah contoh salaman yang baik, salah satunya mencium tangan orang yang lebih tua. Atau, pancing ia untuk mau mengobrol santai bersama tuan rumah atau nenek-kakeknya. "Setelah mengobrol, silahkan serahkan pada anak mau melakukan apa selanjutnya."Khusus untuk anak balita, tentu tak bisa dipaksa bersilaturahmi seperti halnya anak-anak yang sudah lebih besar dan mengerti makna Lebaran. Agar balita Anda tak rewel dan tetap tenang saat berkunjung ke rumah kerabat, bawalah mainan atau buku kesukaannya. Di usia ini, ujar Widia, anak masih terus bereksplorasi dan selalu ingin tahu lebih banyak.Namun, "Meski pun masih balita, sebaiknya anak jangan abaikan. Ajak saja ia masuk dalam obrolan. Ajukan pertanyaan yang bisa membuatnya bergembira, atau selingi dengan nyanyian yang disukainya. Jika tetap rewel, alihkan perhatiannya ke benda kesayangan, misalnya alat menggambar, mainan, atau boneka."Yang penting, Widi menandaskan, tetap beri perhatian penuh pada anak saat sedang berada di rumah orang lain. Bila tak mempan setelah ditegur, segera dudukkan anak dan beri tahu dengan lembut dan penuh kasih sayang mengapa ia harus tenang.Noverita K. Waldan