Lebih Banyak Sayur, Kurangi LemakMengonsumsi lemak jenuh dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Upayakan mengganti sumber lemak dengan yang tak jenuh seperti canola oil dan minyak zaitun. Perbanyak konsumsi makanan mengandung omega-3 seperti ikan-ikan laut dalam (tuna, makerel dan sarden) serta salmon.
Selain mengganti makanan sumber lemak, jangan lupa konsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan. Beberapa makanan yang kerap dikaitkan untuk meminimalisir risiko kanker seperti brokoli, kubis brussel, sayuran berhijau, wortel dan tomat, sebenarnya adalah sumber antioksidan yang baik. Begitu pula beberapa buah seperti sitrus dan beri-berian.
Olah RagaLakukan olahraga secara rutin sekitar 5 kali seminggu selama 30 menit tiap periode. Anda bisa melakukan aerobik, jogging maupun treadmil untuk melawan risiko kanker. Melakukan olah raga secara konsisten, mampu meningkatkan vaskularisasi darah ke seluruh tubuh. Mengoptimalkan metabolisme sel dan mengurangi risiko perusakan sel akibat efek radikal bebas yang dapat menjadi pemicu kanker.
Lakukan Pengecekan RutinSatu-satunya yang bisa dilakukan untuk mencegah risiko kematian akibat kanker payudara adalah dengan melakukan deteksi dini. Lakukan pengecekan mandiri untuk menemukan ada-tidaknya benjolan di sekitar payudara paling tidak sebulan sekali.
Bila Anda termasuk wanita dengan risiko kanker payudara tinggi, misalnya memiliki riwayat kanker dalam keluarga, periksakan dengan mamografi paling tidak 3 bulan sekali atau lebih. Terutama pada wanita di usia produktif sekitar 20 hingga 40 tahun.
Jika menemukan kejanggalan pada payudara, jangan tunggu untuk berkonsultasi pada dokter.
Laili Damayanti/NovaFoto: Agus Dwianto/Nova, Stylish: Franka/Nova