Beri Dukungan Anak-anak berusia di bawah 12 tahun, biasanya masih memiliki ketergantungan kepada orangtua. Rohmat tak menyalahkan ketika orangtua lalu ikut berada di area camping ketika acara dilaksanakan. Kendati demikian, bukan lantas orangtua harus selalu ada setiap saat bersama anak.
Rohmat menggambarkan, ada situasi tertentu dimana orangtua boleh berinteraksi atau berada dalam jarak cukup dekat dengan anak. Namun, ada pula saat-saat tertentu dimana anak harus bersama kelompoknya.
Rohmat mencontohkan, pada kegiatan permainan atau outbond, orangtua boleh menonton anaknya dalam jarak 30-50 meter. Terkadang juga diperbolehkan masuk ke arena untuk memberi susu. Rohmat menghargai ini sebagai bentuk dukungan orangtua terhadap anak, sesuai level kedewasaan yang dimiliki.
Namun setelahnya, orangtua dibatasi untuk melakukan kontak agar tak mengganggu kegiatan yang dirancang berkelompok. "Kecuali untuk mengantar anak tidur atau memberi ciuman selamat tidur, kami tak bisa mencegahnya. Ini merupakan bagian dari waktu ritual mereka," ungkap Rohmat.
Rohmat pun mengakui, anak-anak memang masih amat memegang ritual dan bertahan dalam zona nyamannya. Namun, bukan berarti ia harus selalu dimanja dan dilayani terus. Ia juga harus belajar mengandalkan dirinya sendiri di waktu-waktu tertentu.
Persiapan Yang Baik Nah, sebelum hari 'H', orangtua juga harus lebih cermat mempersiapkan perlengkapan pendukung anak yang perlu dibawa. Biasanya, penyelenggara mempresentasikan program, pengenalan program, juga memberi daftar barang yang wajib dibawa saat berkemah.
Barang-barang itu biasanya berupa kelengkapan untuk berkegiatan di alam terbuka seperti jas hujan, sepatu, topi, pakaian ganti, dan lainnya. Rohmat menyarankan, pilihlah barang-barang yang tepat untuk dibawa saat camping.
Misalnya, sepatu boots dari karet atau sepatu olah raga yang nyaman digunakan di saat cuaca tak bersahabat dan berlumpur. Pakaian lengan panjang dan celana panjang untuk mencegah gigitan serangga di malam hari dan udara dingin. Topi rimba yang cukup lebar untuk melindungi wajah dan telinga anak dari sengatan sinar matahari. Backpack (ransel) yang proporsional agar tak mengganggu saat harus dibawa ke sana kemari.
Dan saat berkemas dan menyiapkan perbekalan, anak juga diikutsertakan. Ini merupakan tambahan pelajaran bagi anak dalam mempersiapkan diri di kesempatan lain. Ia akan mengetahui barang apa saja yang harus dibawa jika mendapat kesempatan serupa di lain waktu. Jika perlu, ajari anak cara packing barang-barang tadi.
Selain mempersiapkan barang untuk keperluan di lapangan nanti orangtua juga perlu mempersiapkan barang-barang pendukung. Obat-obatan yang harus dikonsumsi anak dan obat luar seperti obat luka sebaiknya jangan lupa dibawa. Begitu pula susu yang masih harus dikonsumsi setiap hari.
Untuk keperluan darurat, mencatat nomor telepon dan alamat rumah sakit terdekat tak ada salahnya dilakukan. Semua itu merupakan tindakan antisipasi yang wajar dilakukan. Nah, jika persiapan sudah selesai, Anda boleh tenang mengajak anak berlibur di alam terbuka.
Laili Damayanti