Medan Tourism Award 2012

By nova.id, Kamis, 6 Desember 2012 | 20:09 WIB
Medan Tourism Award 2012 (nova.id)

Medan Tourism Award 2012 (nova.id)

"Foto: Debbi "

Tahun 2012 ini wisata kuliner masih memegang peranan sebagai wisata unggulan kota Medan, Sumatera Utara.  Medan Tourism Award  (MTA)  2012 digelar  sebagai  apresiasi khusus bagi stakeholder, para pelaku usaha kuliner di Medan yang gigih mengembangkan budaya dan tentu saja pariwisata di Medan.

"Bagi para pelaku usaha yang lain agar lebih gigih berkarya ," ujar Kadisbuppar, Medan Busral Manan pada Malam Penganugerahan Medan Tourism Award 2012 di Santika Premiere Dyandra Convention Hotel, Kamis (6/12).

Pada saat yang sama Walikota Medan, Rahudman Harahap juga mengusulkan akan menambahkan Pariwisata Medan dengan cara merawat dan memugar bangunan-bangunan tua menjadi tempat tujuan wisata sehingga menambah estetika kota sebagai penambah daya tarik pariwisata.

"Taman Sri Deli akan dijadikan pusat kuliner selama 24 jam pada tahun depan. Selain kuliner, kita juga akan menjual cindera mata khas Sumatera Utara. Taman, adalah aset yang akan menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan. Begitu juga dengan Gedung Dewan Kesenian Sumatera Utara. Jika diberi izin akan sesegera mungkin dikelola secara serius," tambah Rahudman lagi.

Kategori yang dinilai dalam MTA 2012 ada 10 Kategori. Lima Kategori Pertama, Rumah Makan yang diraih Rumah Makan (RM)  Wong Solo, RM Joko Solo dan Warung Nenek. Kategori Restoran dimenangkan Restoran Lembur Kuring, Restoran Kenanga dan Restoran Garuda. Kategori Perusahaan Transportasi digaet Blue Bird, Garuda Indonesia dan Air Asia.

Kategori Obyek Wisata dimanangkan Tjong A Fie, Istana Maimoon dan Rahmat Galery, Kategori Seni dan Budaya perseorangan diraih Subanindiah Hadiluwih, Yondik Tanto dan Hendrik Perangin-Angin. Kategori Travel Agent diraih Narasindo, Lovely dan Trophy Tour, Kategori Media didapat Medan Bisnis, Sindoradio dan DeliTV, Kategori Guide diraih Parlin Siregar, Kategori Tuorism Personality dimenangkan pada Lo Tan Mook dan Henry Hutabarat.

Debbi